PBNU-Jerman Kerja Sama, Kuatkan Misi Kemanusiaan

keepgray.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), bertemu dengan pejabat tinggi Pemerintah Jerman, Thomas Rachel, The Federal Government Commissioner for Freedom of Religion or Belief, membahas kerjasama di bidang kemanusiaan dunia.

Pertemuan yang didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Penasihat Khusus Urusan Internasional H. Muhammad Kholil tersebut berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman, Berlin, pada Selasa, 7 Juli 2025, pukul 14.00 waktu setempat.

Gus Yahya memaparkan secara rinci inisiatif Gerakan Global Religion of Twenty (R20) yang dibentuk oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022. Gus Yahya menjelaskan bahwa R20 berupaya menjadikan agama sebagai kekuatan pendorong solusi untuk tantangan global, bukan justru sebagai sumber konflik.

“R20 adalah ikhtiar NU agar agama-agama turut mengambil tanggung jawab dalam merumuskan solusi peradaban, bukan sekadar menjadi bagian dari masalah,” ujar Gus Yahya.

Gus Yahya juga menyoroti konsensus kebangsaan Indonesia, meliputi NKRI sebagai bentuk negara, Pancasila sebagai ideologi, UUD 1945 sebagai dasar konstitusi, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai prinsip kebhinekaan-sebagai model inspiratif. Menurutnya, pengalaman Indonesia dalam merawat konsensus dapat menjadi contoh bagi komunitas internasional dalam membangun tatanan dunia yang lebih inklusif dan harmonis.

Inisiatif PBNU tersebut mendapat sambutan hangat dari Thomas Rachel. Ia mengungkapkan kekagumannya terhadap NU, yang disebut sebagai organisasi Islam terbesar di dunia yang teguh memperjuangkan toleransi, demokrasi, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Kedua belah pihak menegaskan komitmen kuat untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek kemanusiaan, dengan harapan dapat mempererat jejaring global untuk membangun peradaban yang lebih adil dan damai di masa depan.