Panduan Puasa Dzulhijjah 9 Hari: Niat, Cara, Keutamaan

keepgray.com – Bulan Dzulhijjah merupakan periode istimewa bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan pada sepuluh hari pertama bulan ini adalah puasa sunnah, yang memiliki keutamaan besar dan kesempatan emas untuk meraih pahala berlimpah.

Menurut H. Abdul Somad, Lc., M.A, dalam bukunya *Ustadz Abdul Somad Menjawab*, terdapat riwayat dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari yang lebih agung di sisi Allah dan tidak ada amal yang lebih disukai Allah daripada amal pada sepuluh hari ini (10 hari di awal bulan Dzulhijjah). Maka pada hari-hari itu perbanyaklah tasbih, takbir, dan tahlil” (HR ath-Thabrani). Untuk melaksanakan ibadah puasa Dzulhijjah dengan benar, umat Muslim perlu memahami niat, jadwal, tata cara, dan keutamaannya.

**Lafaz Niat Puasa Sunnah di Bulan Dzulhijjah**
Bacaan niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah, termasuk puasa Tarwiyah dan Arafah, dijelaskan dalam buku *Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya* karya Khalifa Zain Nasrullah.

1. **Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah**
Puasa ini dianjurkan dilakukan sejak tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah. Niatnya disarankan dibaca pada malam hari hingga sebelum terbit fajar.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala.”

2. **Niat Puasa Tarwiyah**
Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada tanggal 8 Dzulhijjah.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala.”

3. **Niat Puasa Arafah**
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

**Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025**
Umat Islam dianjurkan berpuasa sejak hari pertama hingga hari kesembilan Dzulhijjah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang merupakan Hari Raya Idul Adha, puasa tidak diperbolehkan. Berikut adalah jadwal lengkap puasa Dzulhijjah 2025 berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama:
* Rabu, 28 Mei 2025 (1 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Kamis, 29 Mei 2025 (2 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah
* Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Tarwiyah
* Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Arafah

**Tata Cara Puasa Dzulhijjah**
Dikutip dari buku *Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa* oleh Nur Solikhin, puasa di bulan Dzulhijjah meliputi puasa sunnah pada hari 1 hingga 7 Dzulhijjah, serta puasa Tarwiyah pada tanggal 8 dan puasa Arafah pada tanggal 9. Puasa Tarwiyah dilakukan sehari sebelum wukuf, yakni 8 Dzulhijjah, sementara Puasa Arafah bertepatan dengan wukuf jemaah haji di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.

Kedua puasa ini dilaksanakan dua hari sebelum Idul Adha (10 Dzulhijjah) dengan tata cara yang sama seperti puasa sunnah lainnya, yaitu menahan diri dari makan, minum, hawa nafsu, dan hubungan suami istri mulai terbit fajar hingga maghrib. Puasa sunnah 1 sampai 7 hari di awal Dzulhijjah juga sangat dianjurkan untuk menambah kebaikan.

Puasa-puasa ini disunnahkan bagi umat Islam yang tidak menjalankan ibadah haji, sebagai bentuk mengikuti teladan Rasulullah SAW. Bagi yang sedang menunaikan haji, tidak dianjurkan berpuasa karena wukuf membutuhkan stamina prima untuk memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa.

Secara singkat, tata cara puasa Dzulhijjah adalah:
1. Niat puasa sunnah Dzulhijjah sebelum fajar.
2. Menahan diri dari makan, minum, dan hal yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga maghrib.
3. Memperbanyak ibadah seperti dzikir dan membaca Al-Qur’an selama puasa.
4. Berbuka saat maghrib tiba.

**Keutamaan Puasa Dzulhijjah**
Bulan Dzulhijjah termasuk salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan dalam Islam. Di antara bulan-bulan tersebut, Dzulhijjah memiliki keutamaan terbesar karena di dalamnya terdapat ibadah haji dan hari-hari Tasyrik yang penuh keberkahan.

Imam Al-Ghazali dalam *Ihya’ ‘Ulumuddin* menukil sebuah hadis yang menjelaskan keutamaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah: “Allah SWT lebih menyukai dan mengasihi hamba-hamba-Nya yang melakukan amalan (baik) pada sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah. Puasa satu hari pada hari-hari awal Dzulhijjah menyamai puasa setahun dan melakukan salat pada satu malam daripadanya sama dengan salat pada malam Lailatul Qadar.”

Hadis tersebut melanjutkan bahwa ketika sebagian sahabat bertanya kepada Nabi SAW, “Apakah pahalanya lebih baik juga dari jihad?” Nabi menjawab, “Bahkan jihad di jalan Allah juga, terkecuali orang yang berjihad mendapati kudanya terluka parah dan dia sendiri mati syahid, maka sebandinglah kemuliaannya.” Keutamaan yang besar ini menjadi motivasi bagi banyak umat Islam untuk menghidupkan hari-hari tersebut, salah satunya dengan berpuasa.