Panas haji: Jemaah diimbau tak keluar tenda saat Wukuf

keepgray.com – Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mengimbau seluruh jemaah haji untuk tetap berada di dalam tenda selama pelaksanaan wukuf di Arafah. Imbauan ini didasari oleh larangan tegas dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi agar jemaah tidak keluar tenda kecuali dalam keadaan darurat pada siang hari, mengingat suhu udara yang sangat tinggi.

Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima pesan langsung dari Kerajaan Arab Saudi terkait antisipasi suhu panas ekstrem saat puncak ibadah haji. “Kami mendapatkan pesan dari Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia langsung menyampaikan pada kami pesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini,” ujar Hilman saat meninjau lokasi mabit di Mina, Arab Saudi, pada Senin (26/5/2025).

Suhu di Arab Saudi pada hari tersebut mencapai 43 derajat Celcius dan diprediksi akan terus berada di atas 40 derajat Celcius selama beberapa hari ke depan. Wukuf sendiri dijadwalkan dimulai setelah matahari tergelincir atau usai waktu zuhur pada 9 Zulhijah, yang diperkirakan jatuh pada 5 Juni.

Hilman menjelaskan bahwa larangan jemaah berada di luar tenda selama wukuf diberlakukan untuk mencegah risiko serangan panas atau *heatstroke* yang dapat membahayakan keselamatan jemaah. Setelah magrib, jemaah haji rencananya akan digerakkan menuju Muzdalifah.

Otoritas Saudi juga akan mengeluarkan aturan lebih rinci terkait pelaksanaan mabit di Mina dan lontar jumrah. Hilman menyebut bahwa jadwal melontar jumrah akan diatur secara detail untuk memastikan kenyamanan dan keamanan jemaah Indonesia. “Dengan situasi tersebut, juga di Mina nanti secara detail akan disampaikan jadwal ketika mereka akan melakukan jumrah. Yang tentu saja ada berbagai modifikasi yang semua dilakukan demi keamanan dan keselamatan jemaah,” tambahnya.

Sebagai bentuk mitigasi dampak suhu panas, tenda wukuf di Arafah dan lokasi mabit di Mina telah dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) dan kasur. Selain itu, kulkas yang akan diisi air dingin juga telah disiapkan di kedua lokasi tersebut demi kenyamanan jemaah.