keepgray.com – Hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025/2026 diwarnai berbagai cerita, mulai dari orang tua yang berebut kursi hingga sekolah yang menerapkan kebijakan khusus terkait posisi duduk siswa.
Di SDN Pengadilan, Tasikmalaya, Jawa Barat, sejumlah orang tua terlihat memadati sekolah sejak pukul 06.00 WIB demi mendapatkan bangku depan untuk anak mereka. Nuraisyah (41), seorang orang tua siswa baru, mengaku sengaja datang lebih awal agar anaknya bisa duduk di kursi depan. “Ini pertama kali anak saya masuk sekolah. Anak saya juga semangat sekali, dari tadi sudah nggak sabar mau ke sekolah,” ujarnya, seperti dilansir detikJabar, Senin (14/7/2025). Begitu gerbang dibuka, ia langsung menempatkan tas dan botol minum anaknya di bangku paling depan, meyakini bahwa “posisi menentukan prestasi”.
Sementara itu, suasana berbeda tampak di SMP Negeri 2 Makassar, Sulawesi Selatan. Beberapa ayah terlihat mengantar dan menunggu anak-anak mereka mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Faisal, seorang karyawan hotel, mengaku antusias dengan gerakan ayah mengantar anak sekolah yang digaungkan pemerintah. “Sebenarnya bagus juga, bukan kewajiban sih, tapi kalau memang dimaksudkan, harus,” kata Faisal kepada detikSulsel, Senin (14/7/2025). Ia menilai keterlibatan ayah di sekolah sangat penting untuk mendorong kesadaran akan peran ayah dalam perkembangan pendidikan anak.
Di sisi lain, SD Negeri 200 Palembang menerapkan cara unik untuk mencegah rebutan kursi. Pihak sekolah menetapkan pembagian kursi berdasarkan tinggi badan dan postur fisik siswa. Siswa bertubuh kecil atau pendek akan duduk di barisan depan, sedangkan yang lebih tinggi ditempatkan di belakang. Kebijakan ini bertujuan agar semua siswa dapat melihat papan tulis dengan jelas dan menciptakan suasana kelas yang lebih tertib. Desi, seorang wali murid, menyambut baik kebijakan ini dan mengaku lega karena tidak perlu lagi datang pagi-pagi demi mendapatkan bangku depan untuk anaknya. “Saya rasa ini sangat bagus. Anak saya juga jadi tidak stres. Guru sudah atur tempat duduk sesuai tinggi badan, jadi tidak ada lagi yang iri atau kesal karena tidak dapat duduk di depan,” ujarnya seperti dilansir detikSumbagsel.