keepgray.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman optimistis target penyerapan 3 juta ton beras oleh Perum Bulog, sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto, dapat tercapai. Keyakinan ini didasari oleh realisasi penyerapan Bulog saat ini yang telah mencapai 2,4 juta ton, atau sekitar 80 persen dari target.
Amran menyampaikan hal ini di kediamannya di kawasan Kalibata, Jakarta, pada Jumat (30/5), dengan menyatakan, “Alhamdulillah. Sekarang 80 persen, tapi masih ada waktu Juni, Juli, Agustus, September, Oktober, November, Desember. Ada 7 bulan waktu.”
Mentan juga mengungkapkan bahwa Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dikelola Bulog per Mei 2024 telah mencapai 4 juta ton. Jumlah ini terdiri dari 2,4 juta ton serapan dalam negeri dan sekitar 1,6 juta hingga 1,7 juta ton beras impor yang merupakan carry over dari tahun sebelumnya.
Menurut Amran, jumlah CBP saat ini adalah yang tertinggi dalam 57 tahun terakhir. “Tanpa (beras) impor itu 2,4 juta dan itu tidak pernah tercapai selama 57 tahun. Jadi ini sudah 80 persen dari 3 juta ton. Dulu target 3 juta, separoh pun, 50 persen pun enggak pernah tercapai,” ujarnya.
Amran menjelaskan bahwa capaian ini tidak terlepas dari perubahan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah Prabowo, terutama dalam hal penyaluran pupuk subsidi. Ia mengakui bahwa lambatnya penyaluran pupuk seringkali menghambat produksi pertanian. Sebelumnya, regulasi penyaluran pupuk subsidi memerlukan tanda tangan dari 12 menteri.
“Hari ini, beliau (Prabowo) keluarkan Instruksi Presiden, dari Menteri Pertanian, lalu Pupuk Indonesia, produsen, langsung ke petani. Selesai. Itu mempengaruhi produksi,” pungkas Amran.