keepgray.com – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI terus memantau perkembangan konflik antara Iran dan Israel yang semakin intensif, dengan fokus khusus pada potensi bahaya yang mengintai instalasi nuklir di Iran jika terus menjadi sasaran serangan Israel.
Juru Bicara Kemlu RI, Rolliansyah Soemirat, dalam konferensi pers pada Rabu (18/6/2025), menyampaikan perhatian utama Kemlu terkait keamanan instalasi nuklir Iran. “Satu yang menjadi perhatian kita adalah terkait dengan masalah keamanan dan juga safety and security dari instalasi nuklir di Iran,” ujarnya.
Roy, sapaan akrab Rolliansyah, menekankan pentingnya mematuhi aturan internasional yang berlaku, khususnya yang ditetapkan oleh IAEA (International Atomic Energy Agency), badan khusus PBB yang menangani isu nuklir. Ia menegaskan bahwa instalasi nuklir tidak boleh diserang dalam kondisi apapun karena dapat mengancam keselamatan manusia dan merusak lingkungan.
Kemlu juga menyoroti bahwa serangan atau ancaman serangan terhadap instalasi nuklir dapat membahayakan rezim pengaturan non-proliferasi senjata nuklir, yang dijunjung tinggi oleh negara-negara pihak pada traktat non-proliferasi senjata nuklir. Lebih lanjut, Roy menyampaikan bahwa dampak terbesar dari konflik ini adalah potensi bencana kemanusiaan, termasuk risiko bagi warga negara Indonesia.
“Dan ancaman serangan terhadap instalasi nuklir di Iran ini juga tentunya mengancam keselamatan penduduk sipil termasuk WNI dan berpotensi menjadi bencana kemanusiaan,” katanya.
Sebelumnya, Badan Energi Atom Iran mengakui adanya kerusakan pada sejumlah fasilitas nuklir akibat serangan Israel. Kerusakan terbatas dilaporkan terjadi pada situs nuklir Fordow dan Isfahan, sementara komponen fasilitas pengayaan uranium di Natanz mengalami kehancuran. Juru bicara Badan Energi Atom Iran, Behrouz Kamalvandi, menyatakan bahwa kerusakan tidak meluas dan tidak ada kekhawatiran terkait kontaminasi. “Kerusakannya tidak luas dan tidak ada alasan untuk khawatir dalam hal kontaminasi,” ucapnya.