Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, Arafah: Jadwal & Fadhilah

keepgray.com – Menjelang perayaan Idul Adha, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan saleh, termasuk menjalankan puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Ketiga puasa ini memiliki keutamaan besar yang disebutkan dalam berbagai riwayat, terutama pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah yang dikenal sebagai waktu di mana amal saleh sangat dicintai oleh Allah SWT.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku *Waktu-Waktu Penuh Berkah, Khazanah Islam Klasik* oleh Imam Baihaqi, diriwayatkan oleh Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih dicintai oleh Allah melebihi hari-hari ini, yaitu sepuluh hari Dzulhijjah.” Ketika para sahabat bertanya apakah ini termasuk jihad di jalan Allah, Nabi Muhammad SAW menjawab, “Tidak juga untuk berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang pergi (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian ia kembali tanpa membawa sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad).

Untuk melaksanakan puasa sunnah ini, berikut adalah niat yang dapat dibaca, dikutip dari buku *Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya* karya Khalifa Zain Nasrullah:

**Bacaan Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah**

1. **Niat Puasa Sunnah Dzulhijjah**
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُو الْحِجَةٌ سُنَّةٌ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: *Nawaitu shauma syahru dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.*
Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Taala.”

2. **Niat Puasa Tarwiyah**
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab latin: *Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta’ala.*
Artinya: “Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala.”

3. **Niat Puasa Arafah**
نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab latin: *Nawaitu sawma ‘Arafata sunnata Allahi taala.*
Artinya: “Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

**Jadwal Pelaksanaan Puasa 2025**

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 1446 H yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, berikut adalah prediksi jadwal puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah untuk tahun 2025:
* Rabu, 28 Mei 2025 (1 Dzulhijjah 1446 H): Awal puasa Dzulhijjah
* Kamis, 29 Mei 2025 (2 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari kedua
* Jumat, 30 Mei 2025 (3 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari ketiga
* Sabtu, 31 Mei 2025 (4 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari keempat
* Minggu, 1 Juni 2025 (5 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari kelima
* Senin, 2 Juni 2025 (6 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari keenam
* Selasa, 3 Juni 2025 (7 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Dzulhijjah hari ketujuh
* Rabu, 4 Juni 2025 (8 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Tarwiyah
* Kamis, 5 Juni 2025 (9 Dzulhijjah 1446 H): Puasa Arafah

**Keutamaan Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah**

1. **Keutamaan Puasa Dzulhijjah**
Sebagaimana disebutkan dalam *Riyadhus Shalihin* susunan Imam An-Nawawi, Rasulullah SAW menekankan keutamaan amal saleh, termasuk puasa, pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hadits dari Ibnu Abbas (HR. Al-Bukhari, no. 1253) menunjukkan bahwa tidak ada amal saleh yang lebih dicintai Allah dibandingkan yang dilakukan pada periode ini, bahkan melebihi jihad di jalan Allah, kecuali jihad yang mengorbankan jiwa dan harta tanpa kembali.

2. **Keutamaan Puasa Tarwiyah**
Puasa Tarwiyah, yang jatuh pada tanggal 8 Dzulhijjah, merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam buku *Seri Fiqih Kehidupan* karya Ahmad Sarwat, disebutkan hadits dari Hafshah RA (HR. Ahmad, Abu Daud, dan Nasai) yang menyatakan, “Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW: Puasa hari Asyura, Puasa 1-8 Dzulhijjah, 3 hari tiap bulan dan dua rakaat sebelum fajar.” Ini menunjukkan konsistensi Nabi dalam menjalankan puasa di awal Dzulhijjah, termasuk Tarwiyah.

3. **Keutamaan Puasa Arafah**
Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan yang istimewa. Dikutip dari sumber yang sama, Rasulullah SAW bersabda dari Abu Qatadah RA, “Puasa hari Arafah menghapuskan dosa dua tahun, yaitu tahun sebelumnya dan tahun sesudahnya.” (HR. Jamaah kecuali Bukhari dan Tirmidzi). Keutamaan ini menjadikan puasa Arafah sebagai amalan yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, sebagai sarana pengampunan dosa.