keepgray.com – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang saat ini menghadapi surat perintah penangkapan dari International Criminal Court (ICC), dilaporkan telah meminta mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk dinominasikan sebagai penerima Hadiah Nobel Perdamaian. Permintaan ini muncul setelah agresi selama 12 hari di wilayah Iran, di tengah konflik yang sedang berlangsung dan disebut sebagai perang genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza.
Netanyahu mengumumkan hal ini kepada wartawan saat jamuan makan malam antara pejabat AS dan Israel. Ia menyerahkan surat nominasi kepada Trump, yang sebelumnya telah dikirimkannya kepada Komite Nobel.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan kekaguman, tidak hanya dari seluruh warga Israel, tetapi juga dari orang-orang Yahudi dan banyak pengagum di seluruh dunia, atas kepemimpinan Anda,” kata Netanyahu, seperti dilansir Press TV. “Kepemimpinan Anda untuk tujuan yang adil dan upaya mewujudkan perdamaian dan keamanan, yang Anda pimpin di banyak negara, terutama di Timur Tengah.”
Netanyahu juga menyatakan keyakinannya bahwa tim dari kedua negara dapat bekerja sama untuk menghadapi tantangan dan meraih peluang. Ia secara terbuka menyampaikan surat yang telah dikirimkannya kepada Komite Hadiah Nobel, yang menominasikan Trump untuk Hadiah Perdamaian.
Menanggapi surat nominasi tersebut, Trump menyatakan bahwa dukungan dari Netanyahu sangat berarti baginya. Ia juga menambahkan bahwa ia dan Netanyahu telah bekerja sama untuk waktu yang lama dan mencapai hasil yang luar biasa, serta mengharapkan lebih banyak pencapaian di masa depan.