keepgray.com – Papua, yang dikenal dengan keragaman budaya, suku, dan agama, memiliki populasi Muslim yang signifikan. Umat Islam tersebar di berbagai daerah, terutama di kota-kota besar dan wilayah transmigrasi. Data terbaru dari Kementerian Agama RI (2019-2023) dan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 menunjukkan jumlah umat Islam di Papua dan wilayah hasil pemekaran.
Setelah pemekaran, Papua terbagi menjadi beberapa provinsi. Data Kemenag RI tahun 2019-2023 mencatat jumlah penduduk Muslim di masing-masing provinsi sebagai berikut: Papua (162.796 dari total penduduk 1.357.071), Papua Barat (317.805 dari 1.085.281), Papua Selatan (145.672 dari 533.910), Papua Tengah (232.720 dari 613.180), Papua Pegunungan (26.850 dari 1.464.466), dan Papua Barat Daya (215.539 dari 565.805). Total penduduk Muslim di seluruh wilayah Papua mencapai 1.101.382 orang.
Papua Barat memiliki jumlah umat Islam terbanyak, yaitu lebih dari 317 ribu orang, mencakup wilayah penting seperti Manokwari dan Fakfak yang menjadi pusat penyebaran Islam. Papua Tengah menyusul dengan lebih dari 232 ribu orang, dan Papua Barat Daya dengan lebih dari 215 ribu orang. Ketiga provinsi ini memiliki aktivitas sosial dan ekonomi yang padat, dengan banyak pendatang dari berbagai daerah. Papua Pegunungan memiliki jumlah umat Islam paling sedikit, yaitu 26.850 orang, karena mayoritas penduduknya adalah suku asli Papua yang menganut agama Kristen.
Persentase penduduk Muslim tertinggi berada di Papua Tengah, sekitar 37,9% dari total penduduk, diikuti oleh Papua Barat Daya (30,1%) dan Papua Barat (29,2%).
Tiga kabupaten/kota dengan jumlah penduduk Muslim tertinggi di Provinsi Papua (berdasarkan data BPS 2020) adalah Kota Jayapura (182.619 jiwa), Kabupaten Merauke (131.162 jiwa), dan Kabupaten Jayapura (34.069 jiwa). Kota Jayapura adalah pusat pemerintahan dan ekonomi dengan populasi Muslim tertinggi. Merauke dikenal sebagai daerah transmigrasi terbesar, mempengaruhi jumlah penduduk Muslim. Kabupaten Jayapura juga memiliki populasi Muslim yang signifikan.
Ketiga wilayah ini berada di pesisir, menjadi pusat perdagangan, pemerintahan, dan jalur keluar-masuk pendatang, menjelaskan mengapa umat Islam lebih banyak ditemukan di sana. Wilayah lain dengan jumlah umat Islam signifikan adalah Kabupaten Nabire (29.699 orang), Mappi (9.915 orang), dan Kepulauan Yapen (10.973 orang).
