Menkes: Infrastruktur Kesehatan Dukung Pariwisata RI

keepgray.com – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan pariwisata kesehatan di Indonesia. Menurutnya, sektor ini berpotensi menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 84 miliar US$ atau sekitar Rp 1.362 triliun. Namun, selama ini, dana tersebut banyak mengalir ke luar negeri karena keterbatasan infrastruktur layanan kesehatan.

Menkes mengungkapkan bahwa setiap tahun, antara satu hingga dua juta warga Indonesia berobat ke luar negeri, menghabiskan sekitar 10 miliar US$, yang hampir setara dengan 1% dari total PDB. Pernyataan ini disampaikan pada International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 di Jakarta Convention Center, Rabu (11/6).

Menkes menjelaskan bahwa pengembangan ekosistem layanan kesehatan kelas dunia memerlukan dukungan infrastruktur yang memadai, termasuk rumah sakit berstandar internasional, aksesibilitas transportasi, dan konektivitas digital. Destinasi unggulan seperti Bali, Batam, dan Labuan Bajo dianggap strategis untuk pembangunan fasilitas terintegrasi ini. Dengan demikian, wisatawan dapat memanfaatkan kunjungan mereka tidak hanya untuk menikmati keindahan alam dan budaya, tetapi juga untuk mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas.

Saat ini, usia harapan hidup masyarakat Indonesia rata-rata 70 tahun, dengan pengeluaran untuk layanan kesehatan mencapai 40 miliar US$ per tahun dan terus meningkat. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan infrastruktur kesehatan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat dan destinasi wisata.

Menkes membandingkan Indonesia dengan Malaysia, di mana belanja kesehatan per kapita lebih tinggi dan didukung oleh infrastruktur layanan yang kompetitif, sehingga menjadi tujuan wisata medis regional. Ia meyakini bahwa dengan infrastruktur yang tepat, Indonesia dapat mencapai kontribusi hampir 6% terhadap PDB dari sektor layanan kesehatan.

Menkes menekankan pentingnya strategi nasional untuk membangun infrastruktur terpadu yang tidak hanya menahan arus pengeluaran ke luar negeri, tetapi juga menarik warga asing untuk berobat di Indonesia. Ia mengajak semua pihak untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi ini, dengan menyatukan layanan kesehatan dan pariwisata untuk membangun negara Indonesia yang lebih kuat, sehat, dan maju.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia harus inklusif dan tangguh, termasuk dalam sektor kesehatan dan pelayanan dasar. Dengan pertumbuhan populasi yang signifikan, kebutuhan dasar masyarakat seperti perumahan, pendidikan, layanan kesehatan, dan lapangan kerja harus dipenuhi melalui infrastruktur yang merata dan berkeadilan.

Sebagai informasi, Konferensi ICI 2025 dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Duta Besar negara-negara sahabat, anggota DPR/MPR dan DPD RI, Gubernur dan Wakil Gubernur, Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Bupati dan Wakil Bupati, serta delegasi, pemimpin dunia usaha, dan mitra pembangunan dari lintas negara. Konferensi infrastruktur internasional pertama di Indonesia ini dihadiri oleh lebih dari 7.000 peserta dari 33 negara, termasuk investor dan lembaga pembiayaan terkemuka seperti Macquarie (Australia), GIC (Singapura), World Bank, International Finance Corporation (IFC), dan Asian Development Bank (ADB).