Menghadapi Penghinaan: Doa & Cara Bijak

keepgray.com – Dalam kehidupan, perlakuan tidak menyenangkan seperti hinaan seringkali tak terhindarkan. Islam mengajarkan untuk membalasnya dengan kesabaran dan kebaikan, salah satunya melalui doa dan sikap bijak.

Sebagai seorang muslim, menghadapi hinaan dengan membalas kejahatan dengan kebaikan adalah tindakan yang terpuji. Rasulullah SAW sendiri seringkali menerima hinaan, namun membalasnya dengan sabar dan kasih sayang.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Fussilat ayat 34, yang artinya: “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” Ayat ini menekankan kekuatan kebaikan dalam meluluhkan hati.

Terkait dengan doa untuk orang yang menghina, terdapat beberapa contoh yang bisa diikuti. Pertama, memohon ampunan bagi mereka. Rasulullah SAW memohon agar dosa-dosa orang yang menghinanya diampuni, seperti dalam doa: “Allahummaghfir li qaumi fa innahum la ya’lamun,” yang berarti, “Ya Allah ampunilah kaumku, (mereka berbuat demikian) karena mereka tidak mengetahui.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kedua, memohon perlindungan dari fitnah. Doa Siti Maryam dalam surat Ali Imran ayat 173, “Hasbunallah wa ni’mal wakil. Ni’mal maula wa ni’man nasir,” yang berarti, “Cukuplah bagi kami Allah sebagai penolong dan Dia adalah sebaik-baik pelindung,” dapat menguatkan hati dalam menghadapi fitnah.

Ketiga, mendoakan agar orang yang menghina diberikan kelapangan dada, terutama jika hinaan itu muncul karena iri dan dengki. Doa yang bisa dipanjatkan adalah: “Allâḥummaghfir li hâsidînâ, fa innahum li mâ ‘indahum minadl dlaiqi lâ yaḫtamilûna ru’yatan ni’amil latî ‘alainâ dûnahum. Wa law ittasa’at nufûsuhum lam yaq’û fî hasadinâ,” yang berarti, “Ya Allah, ampunilah para pendengki kami karena mereka dalam kesempitan hatinya tidak kuat melihat nikmat-nikmat yang dianugerahkan pada kami, bukan pada mereka. Andai berhati lapang, mereka tentu takkan iri dengki kepada kami.”

Selain berdoa, ada beberapa cara menyikapi orang yang menghina, yaitu tidak larut dalam perkataan mereka, mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna, menyadari bahwa tuduhan mereka tidak sebanding dengan kekurangan diri, tidak perlu membela diri berlebihan, dan menjauhi orang-orang yang suka mencela serta belajar memaafkan. Dengan demikian, seorang muslim dapat menghadapi hinaan dengan lebih bijak dan tetap menjaga akhlak mulia.