Mengapa Rusia Akui Israel 1948

keepgray.com – Hubungan antara Rusia, sebagai penerus Uni Soviet, dengan Israel memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Pengakuan resmi Uni Soviet terhadap negara Israel pada 17 Mei 1948, hanya tiga hari setelah deklarasi kemerdekaan Israel, merupakan langkah strategis yang didasarkan pada berbagai pertimbangan geopolitik dan ideologis. Meskipun pengakuan ini tampak bertentangan dengan sikap anti-Zionis resmi Soviet, keputusan tersebut mencerminkan kalkulasi pragmatis dalam konteks Perang Dingin dan dinamika Timur Tengah pada saat itu.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Timur Tengah menjadi arena persaingan antara kekuatan besar, terutama antara Uni Soviet dan negara-negara Barat seperti Inggris dan Amerika Serikat. Palestina, yang saat itu berada di bawah Mandat Inggris, menjadi titik fokus karena meningkatnya ketegangan antara komunitas Yahudi dan Arab. Uni Soviet melihat peluang memperluas pengaruhnya di kawasan dengan mendukung pembentukan negara Yahudi yang mungkin akan bersikap anti-Inggris dan pro-Soviet. Salah satu alasan utama Uni Soviet mengakui Israel adalah untuk mengurangi pengaruh Inggris di Timur Tengah.