keepgray.com – Fenomena tahunan saat Matahari berada tepat di atas Ka’bah akan kembali terjadi pada Juli 2025. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan umat Muslim di Indonesia untuk mengecek ulang arah kiblat secara langsung menggunakan bantuan sinar Matahari.
Fenomena yang dikenal sebagai Rashdul Kiblat atau Istiwa A’zam ini terjadi dua kali dalam setahun. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada bulan Mei. Periode kedua akan berlangsung pada pertengahan Juli ini.
Menurut laporan Hilal BMKG, yang dilansir dari akun resmi @tandawaktubmkg, fenomena Matahari tepat di atas Ka’bah akan terjadi pada 14-18 Juli 2025 pukul 16.27 WIB, dengan puncak diperkirakan pada 16 Juli 2025.
Namun, fenomena ini hanya berlaku untuk wilayah Indonesia bagian Barat dan sebagian wilayah Tengah bagian Barat, di mana posisi Matahari masih tampak di langit. Wilayah Indonesia bagian Timur dan sebagian wilayah Tengah bagian Timur tidak dapat menggunakan fenomena ini secara langsung karena Matahari sudah tidak terlihat pada waktu tersebut.
Sebagai alternatif, masyarakat di wilayah timur dapat menentukan arah kiblat saat Matahari berada di titik antipoda Ka’bah yang terjadi setiap 14 Januari pukul 06.30 WIT dan 29 November pukul 06.09 WIT.
Berikut langkah-langkah sederhana untuk mengecek arah kiblat saat Matahari berada tepat di atas Ka’bah:
1. Pilih lokasi yang datar dan terkena sinar matahari langsung.
2. Gunakan benda tegak lurus seperti tongkat lurus atau benang berbandul sebagai alat bantu.
3. Pastikan alat bantu berdiri tegak lurus pada permukaan yang rata.
4. Sesuaikan waktu pengukuran dengan waktu resmi dari BMKG, RRI, atau Telkom.
5. Tepat pada waktu fenomena ini terjadi, amati bayangan yang terbentuk.
6. Tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus menuju pusat bayangan.
7. Garis tersebut menunjukkan arah kiblat yang akurat.