Masjid: Pusat Ekonomi Umat?

keepgray.com – Menteri Agama Nasaruddin Umar berencana menjadikan 800 ribu masjid di seluruh Indonesia sebagai pusat ekonomi umat, melihat potensi besar yang belum tergarap.

Dalam acara Peluncuran SGIE Report 2024/2025 di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025), Nasaruddin menyatakan, “Kami juga menawarkan, salah satu yang belum tergarap secara potensial sekarang ini adalah masjid, 800 ribu masjid,” seperti dikutip dari CNN Indonesia.

Nasaruddin mencontohkan Masjid Istiqlal di Jakarta, di mana banyak masyarakat membeli kebutuhan pokok. Ia menambahkan, jika sistem ini dikembangkan dengan baik, minimarket berpotensi tergantikan oleh sistem yang dikembangkan di masjid-masjid.

Untuk mewujudkan hal ini, Nasaruddin meminta bantuan dari berbagai pihak untuk memberdayakan tidak hanya masjid, tetapi juga musala dan langgar. Ia juga mengharapkan bantuan dari Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan para pemikir untuk menggali potensi ekonomi masjid seperti Masjid Nabawi di era Nabi Muhammad SAW.

“Itu kalau digarap semuanya menjadi potensi ekonomi, itu amat dahsyat. Karena masjid itu mendiami perkampungan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Imam Besar Masjid Istiqlal tersebut.

Nasaruddin menjelaskan bahwa masjid di zaman Nabi Muhammad SAW benar-benar memberdayakan umat. Menara masjid tidak hanya digunakan oleh Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan, tetapi juga untuk memantau rumah-rumah warga di sekitarnya.

“Menara masjidnya Nabi itu bukan hanya dipakai Bilal azan, tapi dari ketinggian untuk mengontrol rumah-rumah mana yang tidak pernah berasap dapurnya. Itulah fungsi menara masjid, jadi kesejahteraan sosial,” pungkas Nasaruddin Umar.