Malaikat Tak Masuk Rumah Ada Patung/Foto

keepgray.com – Foto atau gambar yang dipasang di dinding sebagai penghias rumah merupakan hal yang umum. Selain foto dan lukisan yang berisi gambar tokoh, hewan, atau pemandangan alam, patung dengan bentuk tertentu juga disebut dapat menjadi penghalang masuknya malaikat ke rumah. Berikut penjelasannya dalam Islam.

Dalam Al-Qur’an, dijelaskan mengenai foto dan patung yang dipajang bisa menghalangi masuknya malaikat ke dalam rumah. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiyaa ayat 52, yang artinya: “(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya dan kaumnya, “Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?”

Selanjutnya, dalam surah As-Saffat ayat 95-96, Allah berfirman, yang artinya: “Dia (Ibrahim) berkata, “Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat.”

Dalam buku berjudul “Mengapa Malaikat dan Setan di Rumah Kita?” karya Abu Hudzaifah dan Muhammad ash-Shayim, dijelaskan bahwa dalam kisah Nabi Ibrahim AS ketika menghancurkan berhala, Al-Qur’an sangat mencela patung dan berhala. Hal serupa juga dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau menghancurkan berhala-berhala di dalam Ka’bah serta yang terdapat di antara Shafa dan Marwah.

Islam adalah agama tauhid yang tidak mengakui keberadaan syirik. Syirik dianggap sebagai perbuatan yang menimbulkan perkara paling besar. Islam menyampaikan konsep anti berhala dan menyatakan perang terhadap penyembahan berhala. Syariat Islam mengharamkan keberadaan patung karena patung merupakan jembatan pembuka penyembahan terhadap berhala. Dalam sunnah Nabi pun ditemukan sejumlah celaan terhadap keberadaan gambar (patung) beserta penggambar atau pemahatnya.

Rasulullah SAW menganjurkan untuk menjauhi foto dan patung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Islam mengharamkan patung dan berhala melalui pengharaman yang qath’i (tegas).

Sejumlah hadits Rasulullah SAW menjelaskan sebab pengharaman foto atau gambar dan patung:

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهِئُونَ بِخَلْقِ الله

Artinya: “Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah mereka yang meniru (menyerupakan) makhluk ciptaan Allah. Kepada mereka akan dikatakan: ‘Hidupkanlah apa yang telah kamu ciptakan itu ….”

Dalam buku “Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat” tulisan Abu Hudzaifah Ibrahim dijelaskan bahwa sebab diharamkannya gambar dan patung adalah serupanya buatan manusia itu dengan ciptaan Allah SWT. Bahkan, ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mengklaim dirinya mampu membuat sesuatu yang dapat menyaingi ciptaan Allah, baik itu melalui gambar binatang maupun makhluk bernyawa lainnya.

Imam Ibnul Bathal berkata: “Abi Hurairah RA memahami bahwa yang dimaksud dengan gambar buatan yang diharamkan adalah setiap bentuk gambar, baik yang memiliki bayang-bayang maupun tidak. Karena itulah dia sangat membenci gambar yang dibuat pada tembok.”

Penyebab utama diharamkannya pembuatan gambar atau patung adalah syariat yang telah ditetapkan Allah.

Namun, gambar atau patung diperbolehkan berada di rumah jika memenuhi syarat berikut:

1. Setiap gambar atau patung yang tidak bernyawa, seperti gambar benda-benda mati, sungai dan pepohonan, atau pemandangan alam.
2. Gambar bernyawa yang terpaksa harus dibuat, seperti foto untuk Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau alat peraga yang berkaitan dengan ilmu kedokteran (kesehatan), dan hal lain yang bersifat darurat.
3. Permainan untuk anak-anak, seperti boneka.