keepgray.com – Melontar jumrah merupakan salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan jemaah di Mina, sebagai simbol ketaatan dan perlawanan terhadap godaan setan. Amalan ini dilakukan dengan melempar batu kerikil ke tiga titik: jumrah Ula, Wusta, dan Aqabah, yang memiliki makna historis dan spiritual mendalam.
Melontar jumrah adalah bagian dari zikir yang dilakukan pada hari-hari tertentu, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 203. Ibadah ini bukan hanya sekadar melempar batu, tetapi juga mengandung nilai-nilai penting dalam meneladani keimanan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
Menurut buku “Sejarah Ibadah” karya Syahruddin El-Fikri, ritual lempar jumrah bermula ketika Nabi Ibrahim AS menerima perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya, Ismail AS. Saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah tersebut, iblis datang menggoda agar ia mengurungkan niatnya. Nabi Ibrahim yang teguh imannya, menyadari tipu daya iblis dan melemparinya dengan tujuh batu kerikil.
Iblis kemudian mencoba membujuk Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim, agar mencegah penyembelihan Ismail. Namun, Siti Hajar juga menunjukkan keteguhan iman dan mengusir iblis dengan lemparan batu. Iblis pun tak berhenti dan mencoba menggoda Ismail AS, namun Ismail tetap taat kepada Allah dan melempar iblis seperti kedua orang tuanya.
Allah SWT kemudian menggantikan penyembelihan Ismail dengan seekor domba karena keteguhan iman keluarga Nabi Ibrahim. Ritual lempar jumrah kemudian menjadi simbol kemenangan atas godaan setan dalam ibadah haji.
Mengutip buku “Kisah Bapak dan Anak dalam Al-Quran” oleh Adil Musthafa Abdul Hakim, lempar jumrah dilakukan di tiga titik sebagai simbol menolak godaan iblis yang mencoba menghalangi pelaksanaan perintah Allah. Tiga titik tersebut melambangkan tahapan godaan yang dihadapi Nabi Ibrahim dan keluarganya.
* **Jumrah Ula:** Melambangkan saat Nabi Ibrahim melempar iblis yang mencoba menggoda agar tidak menyembelih Ismail.
* **Jumrah Wustha:** Melambangkan saat iblis mencoba membujuk Siti Hajar untuk melarang suaminya melakukan penyembelihan, namun Siti Hajar menolak godaan tersebut.
* **Jumrah Aqabah:** Melambangkan momen ketika Nabi Ismail melempar iblis yang mencoba menggoda dirinya, namun Ismail tetap setia dan taat kepada Allah.
Melalui ritual melempar jumrah di tiga titik ini, jemaah haji meneladani keteguhan iman Nabi Ibrahim, Siti Hajar, dan Ismail dalam menghadapi godaan setan. Tiang-tiang di Mina yang dilempari batu menjadi simbol kekuatan melawan hawa nafsu dan godaan jahat.