Mafia Pangan Ada, Pemerintah Ingin Impor Beras?

keepgray.com – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa masih ada oknum mafia pangan yang berusaha memainkan situasi saat pemerintah berupaya menggalakkan program ketahanan pangan.

Amran mengungkapkan, pemerintah sedang berupaya keras memastikan ketersediaan pangan, tetapi menemukan adanya mafia yang memanipulasi data pasokan beras. Hal ini sedang diproses oleh Satgas Pangan. Pernyataan ini disampaikan Amran di Makassar, Jumat (6/6).

Menurut Amran, saat ini ketersediaan beras melimpah, namun ada pihak-pihak yang mencoba menciptakan kesan pasokan beras kurang. Setelah pemeriksaan data, ditemukan anomali yang menunjukkan bahwa informasi tersebut tidak benar.

Amran menekankan pentingnya menjaga kepercayaan petani dan konsumen, serta tidak mempermainkan nasib mereka. Ia menegaskan bahwa mereka yang terlibat telah meminta maaf kepada Satgas Pangan, namun pemeriksaan harus tetap dilanjutkan dan tidak boleh dibiarkan.

Manipulasi data ketersediaan beras dapat merugikan masyarakat. Jika stok beras dinyatakan kurang, solusi yang diambil adalah impor. Padahal, stok sebenarnya mungkin cukup. Impor ini akan memukul petani dan menghambat produksi optimal, membuat mereka tidak semangat berproduksi. Amran menyatakan tidak akan membiarkan pihak-pihak yang melemahkan petani.

Saat ini, pemerintah memberikan berbagai kemudahan dan bantuan kepada petani, termasuk pupuk dan harga yang baik. Amran mengingatkan agar petani tidak dizalimi. Jika negara ingin kuat, harus diingat bahwa petani padi berjumlah 100 juta, dan petani di sektor pangan, kultur, perkebunan, dan peternakan mencapai 150-160 juta. Menguatkan sektor ini akan membuat Republik ini kuat.