keepgray.com – Madleen Kulab, satu-satunya nelayan perempuan di Gaza, menjadi inspirasi penamaan kapal yang berlayar membawa bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut. Kisah Madleen terungkap seiring dengan upaya pengiriman bantuan yang sangat dibutuhkan oleh penduduk Gaza yang menderita akibat konflik berkepanjangan.
Tiga tahun lalu, Al Jazeera bertemu Madleen Kulab (juga dieja Madelyn Culab), saat ia menjalani kehidupan yang relatif tenang di Kota Gaza bersama suaminya, Khader Bakr, yang juga seorang nelayan. Saat itu, Madleen berusia 30 tahun, memiliki dua anak, dan sedang mengandung anak ketiganya. Ia dikenal sebagai sosok pemberani yang berlayar sejauh yang diizinkan oleh blokade kapal perang Israel untuk mencari ikan demi menghidupi keluarganya.
Namun, kehidupan Madleen dan keluarganya berubah drastis ketika perang genosida Israel di Gaza dimulai. Mereka hidup dalam ketakutan dan kehilangan ayah Madleen yang tewas dalam serangan udara pada November 2023. Keluarga tersebut terpaksa mengungsi berkali-kali, berpindah dari Khan Younis ke Rafah, Deir el-Balah, hingga Nuseirat. Setelah tentara Israel mengizinkan pengungsi kembali ke utara pada Januari lalu, mereka kembali ke rumah mereka yang rusak parah di Kota Gaza.
Di tengah sisa-sisa rumahnya, Madleen mengungkapkan perasaannya saat mengetahui bahwa kapal yang mencoba menerobos blokade di Gaza dinamai menurut namanya. “Saya sangat tersentuh. Saya merasakan tanggung jawab yang besar dan sedikit kebanggaan,” ujarnya. Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para aktivis yang telah mengabdikan diri untuk membantu Gaza, termasuk Greta Thunberg dan Rima Hassan. “Ini adalah bentuk kemanusiaan dan pengorbanan diri tertinggi dalam menghadapi bahaya,” tambahnya.
Madleen telah menjadi nelayan sejak usia 15 tahun, mengikuti jejak ayahnya. Ia dikenal oleh para nelayan lain dan aktivis solidaritas internasional. Selain mencari ikan, Madleen juga dikenal sebagai juru masak handal yang memiliki banyak pelanggan yang menantikan hidangan ikan buatannya. Kisah Madleen adalah cerminan dari ketangguhan dan semangat warga Gaza yang terus berjuang untuk bertahan hidup di tengah kondisi yang sulit.