keepgray.com – Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyambut Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dengan hangat, menandakan dukungan Brasil atas bergabungnya Indonesia dalam forum BRICS.
Luiz Inacio Lula da Silva, seorang politikus yang dianggap paling berpengaruh di Amerika Latin, pernah dipuji oleh Barack Obama sebagai “presiden paling populer di Bumi”. Namun, menurut The Guardian, karier politiknya yang gemilang hampir tidak terwujud jika bukan karena teguran dari Fidel Castro. Fernando Morais, penulis biografi Lula, mengungkapkan bahwa Castro pernah menegur Lula karena berniat meninggalkan politik setelah gagal menjadi gubernur São Paulo pada tahun 1982. Castro mendesak Lula untuk tidak meninggalkan kelas pekerja dan kembali ke politik.
Empat tahun kemudian, pada tahun 1989, Lula, yang dulunya adalah seorang tukang semir sepatu dan pekerja pabrik, memulai upaya pertamanya untuk menjadi presiden dari kalangan kelas pekerja. Meskipun gagal dalam dua pemilihan presiden berikutnya pada tahun 1994 dan 1998, ia akhirnya mencapai tujuannya pada tahun 2002, sebuah kemenangan bersejarah yang membangkitkan emosi dan harapan di seluruh negeri. Morais menggambarkan momen ketika Lula berpidato di jalan utama São Paulo, Paulista, setelah kemenangannya sebagai momen yang sangat menyentuh dan penuh kegembiraan.
Kisah Lula dimulai di negara bagian Pernambuco, tempat ia dilahirkan dalam kemiskinan pedesaan pada tahun 1945. Pada usia tujuh tahun, ia bermigrasi ke selatan bersama ibunya dan enam saudara kandungnya untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Mereka menetap di dekat kota pelabuhan Santos di pesisir São Paulo. Tiga tahun kemudian, keluarga Lula pindah ke ibu kota negara bagian dan, karena kekurangan uang, menyewa ruang belakang sebuah bar yang oleh Lula disebut sebagai “kandang babi”.