keepgray.com – Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada awal Juni 2025, dengan total kekayaan mencapai US$27,4 miliar atau sekitar Rp446,4 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan akhir tahun 2024, yang tercatat sebesar US$27 miliar.
Dengan pencapaian ini, Low Tuck Kwong menggeser Prajogo Pangestu, pemilik PT Barito Pacific Timber (BRPT), yang kini berada di posisi kedua dengan kekayaan US$25,3 miliar atau sekitar Rp412 triliun.
Low Tuck Kwong, yang lahir di Singapura, datang ke Indonesia pada tahun 1972 dan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) 20 tahun kemudian. Awal mula kejayaannya di Indonesia dimulai saat ia membeli saham PT Gunungbayan Pratamacoal pada tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi Bayan Resources. Pada tahun 1998, ia juga mengoperasikan terminal batu bara di Balikpapan, Kalimantan Timur, melalui PT Dermaga Perkasapratama.
Strategi bisnis Low Tuck Kwong terbukti jitu ketika harga batu bara mengalami penurunan. Alih-alih panik, ia justru membeli saham perusahaannya, dengan tujuan meningkatkan kepemilikan langsung. Selain dari bisnis batu bara, sumber kekayaan Low Tuck Kwong juga berasal dari bisnis pelayaran yang dijalankan melalui perusahaan Singapura, Manhattan Resources.
Sebelumnya, pada Agustus 2024, Low Tuck Kwong sempat menjadi sorotan publik setelah mewariskan saham senilai Rp123 triliun kepada anaknya, Elaine Low. Saham BYAN saat itu berada pada level Rp16.875 per saham. Sekretaris Perusahaan Bayan Resources, Jenny Quantero, menjelaskan bahwa pengalihan saham ini merupakan bagian dari perencanaan suksesi jangka panjang keluarga. Total saham yang dihibahkan mencapai 7,33 miliar atau setara dengan 22 persen saham BYAN.