keepgray.com – Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko, yang juga mantan juara dunia tinju, melontarkan kritikan pedas kepada Presiden Volodymyr Zelensky, menuduhnya bertindak “otoriter”. Klitschko, yang pernah menjadi petinju kelas berat ternama, menuding Zelensky melumpuhkan kinerja pemerintahan kota Kyiv melalui serangkaian “serangan, interogasi, dan ancaman kasus kriminal yang dibuat-buat”.
Klitschko menyatakan bahwa keputusan presiden untuk memberlakukan darurat militer dan menunjuk pemerintahan militer saingan di Kyiv telah menghambat kemajuan pembangunan kota. Kritik ini muncul setelah Zelensky sebelumnya diejek oleh Donald Trump dan JD Vance. Trump bahkan menyebut Zelensky sebagai “diktator” dan mengkritiknya karena menolak mengadakan pemilihan umum, meskipun penundaan pemilu adalah protokol standar dalam situasi darurat militer.
Tuduhan Klitschko terkait otoritarianisme muncul di tengah serangkaian penangkapan yang menimpa pemerintahan kota Kyiv. Beberapa wakil Klitschko telah menjadi target operasi “Clean City” yang dijalankan oleh biro antikorupsi nasional. Penyelidikan tersebut mengungkap dugaan korupsi yang meluas di bawah pengawasan Klitschko, dengan tujuh bawahannya telah ditangkap dan tiga lainnya sedang diselidiki.
Dalam wawancaranya dengan The Times, Klitschko menyatakan, “Ini adalah pembersihan prinsip dan lembaga demokrasi dengan kedok perang. Saya pernah mengatakan bahwa negara kita tercium bau otoritarianisme. Sekarang baunya busuk.” Pernyataan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam tentang arah pemerintahan di Ukraina saat negara tersebut terus berjuang melawan konflik.