keepgray.com – Sebanyak 15 personel kepolisian telah terpilih sebagai kandidat penerima Hoegeng Awards 2025 dari lima kategori berbeda oleh Dewan Pakar. Para kandidat ini menorehkan beragam kisah inspiratif melalui dedikasi dan inovasi mereka dalam melayani masyarakat.
Dewan Pakar Hoegeng Awards 2025 terdiri dari Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Indonesia Alissa Qotrunnada Wahid, Wakil Ketua Komnas HAM Putu Elvina, Mantan Plt Pimpinan KPK Dr. Mas Achmad Santosa, anggota Kompolnas Gufron Mabruri, dan Ketua Komisi III DPR, Dr. Habiburokhman. Saat ini, proses uji publik untuk para kandidat masih berlangsung, memberikan kesempatan bagi pembaca detikcom dan masyarakat luas untuk memberikan informasi tambahan. Uji publik ini telah dibuka sejak Minggu, 11 Mei 2025, dengan jaminan kerahasiaan identitas pengirim informasi. Masukan dapat dikirimkan melalui email [email protected] dengan subjek “Hoegeng Awards 2025” dan dilengkapi dokumen atau data pendukung, serta nama dan nomor telepon yang bisa dihubungi. Panitia dan Dewan Pakar menegaskan tidak menerima segala bentuk penggalangan dukungan dalam uji publik ini.
Berikut adalah beragam cerita teladan dari para kandidat Hoegeng Awards 2025:
**Kandidat Polisi Berdedikasi**
* **Kompol Tatang Yulianto:** Menjabat sebagai Kasubbag Pullahjianto Bagdalops Roops Polda Maluku. Kompol Tatang mendirikan bimbingan belajar (bimbel) gratis bernama “Bimbel Cendekia Parahita” di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, pada tahun 2021, saat ia masih menjabat Kabag Ops Polres Lubuklinggau. Sebelumnya, ia juga pernah membuka bimbel serupa di Batu Ampar, Kalimantan Selatan, pada tahun 2016. Program bimbel ini menggunakan dana pribadi Tatang untuk operasional dan honor pengajar. Saat ini, Rumah Bimbel Cendekia Parahita, yang menempati gedung Pemda tak terpakai, melayani sekitar 400 anak untuk mata pelajaran matematika, biologi, kimia, dan bahasa Inggris. Meskipun telah pindah tugas, Kompol Tatang tetap memantau dan memfasilitasi operasional bimbel tersebut.
* **Aipda I Gede Arya Suantara:** Bertugas sebagai Bhabinkamtibmas Desa Gontoran, Polres Mataram, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak tahun 2016. Meskipun beragama Hindu di desa yang seluruh penduduknya Muslim, Arya aktif menanamkan nilai toleransi. Ia mendukung kegiatan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) dengan menyumbang puluhan Al-Qur’an, Iqra, rehal, dan tikar setiap tahun menjelang Ramadan. Selain itu, ia juga membantu petani setempat dengan menyumbangkan caping, sabit, dan cangkul sesuai kebutuhan.
* **Aipda Rahmad Muhajirin:** Bhabinkamtibmas Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro, Jawa Timur. Aipda Jirin, demikian ia akrab disapa, menggagas komunitas Marcapada untuk penanganan banjir luapan Sungai Bengawan Solo sejak tahun 2007, yang juga aktif dalam penanaman pohon bambu di tepi sungai. Sejak 2018, ia menggagas ambulans gratis untuk warga, mulanya menggunakan mobil pikap pribadinya, lalu didukung oleh koperasi syariah setempat. Jirin juga menjadi pembina UMKM dan pada tahun 2022, ia membantu 230 pengusaha tahu-tempe yang kesulitan minyak goreng dengan mengoordinasikan pembelian langsung ke pabrik di Surabaya. Sejak 2019, ia juga menyediakan sumur bor dan toren air untuk mengatasi kesulitan air saat kemarau.
**Kandidat Polisi Tapal Batas dan Pedalaman**
* **Bripka Batias Yikwa:** Banit 3 Satreskrim Polres Keerom, Polda Papua. Batias mendirikan rumah baca atau perpustakaan di Kampung Baburia, Keerom, untuk memfasilitasi anak-anak belajar membaca dan meningkatkan literasi, mengingat sulitnya akses sekolah. Ia juga kerap membagikan paket sembako kepada warga kurang mampu. Selain itu, Bripka Batias membina tiga kelompok tani yang beranggotakan 10 orang mama-mama di Baburia, mengajarkan bercocok tanam, dan memberikan bibit tanaman seperti kacang panjang, jagung, timun, dan kacang tanah, tanpa mengambil keuntungan dari hasil panen warga.
* **Bripka Annas:** Sejak 2016 menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Banawa Selatan, Polres Donggala, Polda Sulawesi Tengah. Bripka Annas bertugas di Desa Ongulara dan Desa Malino, yang dihuni suku Da’a, wilayah terpencil dengan akses sulit dan minim fasilitas. Ia berperan ganda sebagai polisi dan penggerak literasi, bahkan menjadi guru pengganti dan mendirikan pondok belajar untuk anak-anak. Annas juga berupaya agar wilayah tersebut mendapatkan akses listrik dan jaringan komunikasi, yang berhasil terealisasi pada tahun 2022. Pada tahun 2019, ia berhasil mencegah konflik antarkampung di Donggala dengan berkomunikasi langsung menggunakan bahasa Kaili Da’a.
* **Bripka Riri Herlianto:** Bhabinkamtibmas Polsek Hantakan, Polres Hulu Sungai Tengah, Polda Kalimantan Selatan. Ia menggagas “Kelas Bhabinkamtibmas” untuk memotivasi anak-anak Dayak di Pegunungan Meratus agar tidak putus sekolah. Di wilayah binaannya yang sulit dijangkau dan minim infrastruktur, ia menyisipkan sesi inspiratif di sekolah. Selain mengajar, Bripka Riri juga aktif melakukan kunjungan rumah ke rumah, menangani konflik sosial, dan membantu warga yang sakit, sehingga mendapatkan piagam penghargaan dari tokoh adat dan agama atas dedikasinya yang tanpa membedakan suku dan agama.
**Kandidat Polisi Berintegritas**
* **AKBP Seminar Sebayang:** Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng). AKBP Seminar dikenal sebagai polisi yang anti-suap dan pungutan liar, serta memiliki gaya hidup sederhana. Afri Yanto Noor, pengajar di Pondok Pesantren Nurul Qolbi Al-Wadi, dan Iptu Niluh Erni Wartini, seorang polwan yang pernah bertugas bersamanya, bersaksi tentang kesederhanaan dan ketegasannya dalam menolak pungli, bahkan dengan memasang spanduk anti-pungli di pos PJR. Ipda Taufik Dwi Saputra menambahkan, Seminar pernah tinggal di kamar kos berukuran 40 meter persegi bersama istri dan tiga anaknya saat menjabat Kasat PJR Ditlantas Polda Sulteng.
* **Kompol Reny Arafah:** Seorang siswa S2 PTIK, disebut menolak suap dalam penindakan perjudian dadu gurak dan sabung ayam yang terselubung di ritual adat Dayak upacara Wara. Reny menolak tawaran suap Rp 10 juta per lapak per hari dari penyelenggara perjudian. Setelah mediasi gagal, Reny bersama tokoh adat Dayak Kaharingan melakukan penggerebekan pada 4 Agustus 2022, meskipun sempat mendapat perlawanan. Kasus ini berlanjut ke pengadilan. Kesaksian tentang integritas Reny juga datang dari Ketua Perhimpunan Generasi Muda Kaharingan Barito Utara, Aryosi Jiono, dan Ketua Majelis Resort Agama Hindu Kaharingan Kecamatan Gunung Timang, Anti.
* **Brigjen Arief Adiharsa:** Menjabat sebagai Wakil Kepala Kortas Tipikor Bareskrim Polri. Brigjen Arief dikenal sebagai polisi anti-suap, menolak bertemu dengan pihak berperkara, dan hidupnya sederhana. Kompol Rendra Aditia Dhani, mantan Kasat Reskrim di bawah Arief, bersaksi bahwa Arief selalu menekankan independensi penyidik dan membatasi pertemuan khusus dengan pihak berperkara. Rendra juga membenarkan Arief menolak bertemu pengusaha truk batu bara yang berupaya mendapatkan izin melintas. AKP Lia Kamaliyah, Paur Subbag Renmin Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri, menggambarkan Brigjen Arief sebagai pribadi yang “lurus dan tulus,” selalu merasa cukup dengan fasilitas institusi, dan berbelanja kebutuhan pribadinya di pusat perbelanjaan grosir.
**Kandidat Polisi Inovatif**
* **Aiptu Karyanto:** Bhabinkamtibmas Kelurahan Mentaos, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Karyanto membantu warga dengan memanfaatkan lahan rawa tidak produktif di Kelurahan Mentaos menjadi tambak ikan air tawar. Ia berkoordinasi dengan masyarakat dan pemerintah, serta membentuk kelompok petani ikan yang kini beranggotakan sekitar 50 orang. Karyanto membantu dalam hal pemodalan dan penggarapan lahan, serta berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi masalah. Program ini berhasil meningkatkan penghasilan petani tambak hingga Rp 3-5 juta per bulan.
* **Iptu Andi Sri Ulva Baso:** Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). Iptu Ulva menggagas inovasi “Meja Tanpa Laci” di ruang pelayanan publik seperti Polsek Panakkukang, Unit PPA Polres Takalar, dan Regident Polda Sulsel, bertujuan menciptakan transparansi pelayanan dan meniadakan praktik pungutan liar. Husaima ‘Ema’ Husain, Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel sekaligus mentornya, memuji keberanian Ulva dalam mengampanyekan pencegahan korupsi. Ulva sendiri terinspirasi setelah mengikuti Training of Trainers (ToT) SPAK yang sangat mengubah cara berpikirnya tentang upaya mencegah korupsi.
* **AKBP Condro Sasongko:** Kapolres Serang. AKBP Condro mengubah stigma masyarakat terhadap polisi melalui program ‘Ngariung Iman, Ngariung Aman’, yang mendekatkan pelayanan Polri kepada masyarakat. Program ini, yang merupakan sarana silaturahmi, dinilai berhasil menekan angka kejahatan di Kabupaten Serang hingga 52% (dari 245 kasus pada Januari-September 2023 menjadi 112 kasus pada periode yang sama tahun 2024, dengan tingkat penyelesaian kasus yang lebih tinggi). Selain itu, AKBP Condro juga berhasil membantu 123 warga yang menganggur di 10 desa di Kabupaten Serang mendapatkan pekerjaan di perusahaan setempat dengan memberantas praktik percaloan masuk kerja.
**Kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak**
* **Kombes Retno Prihawati:** Atase Polri di Manila, Filipina, sejak 2023. Kombes Retno berhasil menyelamatkan 600 Warga Negara Indonesia (WNI) korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Filipina. Keberhasilan ini berkat respons cepatnya terhadap laporan dan koordinasi intensif dengan otoritas Filipina serta Polri. Mayoritas korban TPPO dipekerjakan sebagai scammer oleh sindikat judi online dan rata-rata hanya berpendidikan hingga SMP. Retno terlibat dalam penggerebekan di Sun Valley Hub Pampanga (menyelamatkan 246 WNI dari 1.700 orang, termasuk satu korban sakit parah) dan Las Pinas (menyelamatkan 134 WNI dari 2.700 orang, termasuk satu anak-anak).
* **Kombes Rita Wulandari:** Kasubdit 1 Dittipid PPA PPO Bareskrim Polri. Kombes Rita dikenal atas perhatiannya terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak. Pada tahun 2010, ia berhasil memulangkan TKW Sumiati dari NTB yang menjadi korban penyiksaan di Arab Saudi. Dari kasus ini, ia mengembangkan dan mengevakuasi 2.500 TKI korban TPPO dari Saudi setahun kemudian. Pada 2019, ia menerima penghargaan dari Menteri PPPA karena berhasil mengungkap kasus kekerasan dan eksploitasi anak di media sosial, termasuk melacak pelaku pedofilia yang menculik dan melecehkan dua anak perempuan selama empat tahun. Saat menjabat Kapolres Tegal Kota (2020), Rita berhasil menekan angka KDRT dengan memberdayakan perempuan di Rusunawa Kota Tegal. Atas dedikasinya, ia menerima Pin Emas Kapolri pada 2020 dan penghargaan dari International Association of Women Police 2020.
* **AKBP Ni Made Pujewati:** Kasubdit Renakta Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). AKBP Pujewati diusulkan karena keberhasilannya dalam menuntaskan kasus pelecehan seksual dengan tersangka Agus Buntung (I Wayan Agus Suartama) yang melibatkan penyandang disabilitas. Reza Indragiri, yang mengusulkannya, terkesan dengan pendekatan komprehensif Pujewati dalam menangani perkara yang menyangkut kelompok rentan: anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas. Selama menjabat, ia juga menangani sejumlah kasus menonjol, seperti penyitaan 1.116 paspor dari pengungkapan TPPO (2024), pengungkapan TPPO di Turki dan Timur Tengah (2023), kasus pernikahan anak di bawah umur (2024), serta berbagai kasus kejahatan seksual pada anak.