keepgray.com – Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Muhammad Sarmuji, menyampaikan khotbah dalam salat Idul Adha di Masjid Ainul Hikmah, kompleks DPP Partai Golkar, Jakarta. Dalam khotbahnya, Sarmuji mengajak jemaah, terutama para pejabat publik, untuk merenungkan dan mengamalkan makna doa Nabi Ibrahim. Ia menekankan pentingnya meninggalkan nama baik bagi generasi mendatang, sebagai teladan yang harus menginspirasi para pemimpin.
Sarmuji menjelaskan bahwa umat Muslim diperintahkan untuk mengikuti millah Ibrahim, yang mencakup jalan, keyakinan, akhlak, dan kebiasaan Nabi Ibrahim. Ia mengutip doa Nabi Ibrahim, “Ya Tuhan kami, jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi generasi yang datang kemudian,” sebagai pengingat akan pentingnya warisan kebaikan.
Lebih lanjut, Sarmuji mengingatkan agar tidak terjebak dalam gemerlap kekuasaan sementara. Ia menekankan pentingnya menciptakan warisan yang menghadirkan nama baik setelah tidak lagi menjabat. “Jangan hanya senang mendengar tepuk tangan dan pujian ketika menjabat, tetapi kita harus mampu menciptakan warisan yang menghadirkan nama baik setelah kita tak lagi menjabat. Jangan sampai setelah selesai menjabat, nama kita justru menjadi bahan caci maki,” tegasnya.
Sarmuji juga menyinggung kisah pengorbanan Nabi Ibrahim sebagai simbol ujian terberat bagi manusia. Ia mengingatkan bahwa Idul Adha bukan hanya tentang ritual kurban, tetapi juga tentang keikhlasan dan totalitas dalam berkorban demi kebaikan bersama. “Ujian yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim adalah puncak dari pengorbanan di jalan kebaikan. Ini menjadi pesan bagi kita semua agar selalu siap memberikan yang terbaik yang kita miliki, demi kebaikan yang lebih besar,” ujarnya.
Khotbah tersebut berlangsung khidmat dan menjadi pengingat bagi para pejabat serta jemaah yang hadir untuk membangun warisan kebaikan yang langgeng. Salat Idul Adha tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia, Wakil Ketua MPR Kahar Muzakir, dan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.