Ketua MPR RI, H. Ahmad Muzani, baru-baru ini menyoroti peran krusial perempuan dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mewujudkan Indonesia Emas 2045. Pernyataan ini ia sampaikan saat membuka seminar bertajuk ‘Kepemimpinan Perempuan untuk Indonesia Maju dan Sejahtera’ yang diselenggarakan oleh Korps HMI Wati (KOHATI) melalui Forum Alumni HMI-Wati (Forhati) di Gedung Nusantara V, Kompleks Senayan, Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Muzani menyampaikan apresiasi mendalam atas dedikasi para anggota Forhati. Ia menilai kontribusi nyata mereka di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, hingga politik, sangat vital bagi masa depan bangsa, bahkan dengan pengorbanan waktu pribadi dan keluarga.
Muzani juga menyoroti sejarah emansipasi perempuan di Indonesia yang telah maju sejak awal kemerdekaan. Ia menyebutkan banyak perempuan yang menduduki jabatan penting seperti anggota DPR, menteri, dan bahkan hakim pertama di Indonesia, Siti Soendari, yang diangkat pada tahun 1954 oleh Presiden Soekarno. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia telah cukup terdepan dalam memberikan ruang partisipasi bagi kaum perempuan.
Meski demikian, Ahmad Muzani mengingatkan akan tantangan besar di masa depan, terutama terkait rendahnya kualitas SDM. Ia mengungkapkan bahwa rata-rata pendidikan masyarakat Indonesia masih banyak yang berhenti di tingkat SMP, dan hanya sekitar 10 persen yang berhasil mencapai tingkat sarjana. Angka ini dinilai sangat rendah untuk mencapai status negara maju.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya partisipasi seluruh pihak untuk memperkuat SDM. Perjuangan HMI dan KOHATI, baik yang senior maupun generasi muda, diharapkan terus memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Muzani juga mengingatkan akan bahaya pragmatisme yang marak saat ini, di mana individu cenderung menginginkan hasil cepat tanpa usaha, seperti ingin kaya tanpa bekerja keras atau populer tanpa sosialisasi. Ia berharap HMI dan KOHATI akan tetap memegang teguh nilai-nilai perjuangan di tengah tantangan tersebut.