keepgray.com – Aksi penodongan yang dilakukan oleh seorang sopir ekspedisi di Tol Cipularang menjadi viral di media sosial. Insiden ini dipicu oleh aksi saling salip kendaraan di jalan tol.
Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula dari kesalahpahaman antara pelaku dan korban. Diduga, pelaku tidak terima kendaraannya disalip oleh korban. “Ini kebetulan ada salah paham di jalan, Km 93 arah Jakarta arah ke Bandung, korban ingin nyalip mobil pelaku, lama tak diberikan jalan akhirnya nyalip dari sebelah kiri,” ujar Lilik di Mapolres Purwakarta, Rabu (11/6/2025).
Pelaku yang diketahui berinisial SS (42), diduga tersinggung karena disalip oleh korban. Akibatnya, SS melakukan pengejaran, memberhentikan mobil korban, dan mengancam menggunakan benda yang menyerupai senjata api. “Karena ada ketersinggungan kemudian GrandMax yang disalip melakukan pengejaran kepada mobil korban, di situlah menghentikan mobil kemudian turun kemudian melakukan pengancaman dengan menggunakan benda menyerupai senjata api,” jelasnya.
Korban, Muhammad Diaz Alfikar, membenarkan adanya aksi saling salip sebelum insiden penodongan terjadi. Ia mengaku sempat berusaha melarikan diri dengan menunduk di dalam mobil karena takut ditembak. “Ceritanya saling menyalip lah, saya salip mungkin beliau tidak terima disalip, saya dipepet saya berhenti di bahu, ikut berhenti di bahu. Saya tanya kenapa mepet mobil karena kalau saya rem mendadak takut tabrakan beruntun, saya tegur baik-baik, dianya jawab situ cepat, saya cepat kan ada jalur lain bisa lewat bahu untuk mendahului,” ungkap Fika kepada awak media.
Fika menambahkan, “Tapi dia langsung ngotot maunya gimana dan mengeluarkan senjata lalu menodongkan kepada saya, saya lari ke mobil, ya takut panik karena namanya ditodong takut ditembak, lari ke mobil mundur itu pun saya mundur sambil nunduk, karena takut di dor kena kaca.”
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus penodongan ini.
