keepgray.com – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono meningkatkan status Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran, menjadi siaga 1 akibat meningkatnya intensitas serangan dalam konflik antara Iran dan Israel. Keputusan ini diambil mengingat eskalasi serangan Israel yang tidak hanya menyasar target militer, tetapi juga target sipil.
Sugiono menjelaskan bahwa terdapat sekitar 380 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Iran, terutama di wilayah Teheran. “Dari perkembangan dua hari ini, di mana intensitas serangan Israel semakin meningkat, kemudian yang disasar juga bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil, maka saya memutuskan untuk meningkatkan level kesiagaan di Kedutaan Teheran dari level siaga 2 menjadi siaga 1 di Teheran,” ujar Sugiono di St. Petersburg, Rusia, seperti dilansir Antara, Kamis (19/6/2025).
Sebagai langkah kontingensi, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah menginstruksikan KBRI Teheran untuk melakukan asesmen menyeluruh terkait kemungkinan evakuasi WNI jika situasi memburuk.
Selain itu, Kemlu juga telah berkomunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memohon bantuan dalam memfasilitasi akses lintas batas jika evakuasi WNI diperlukan dalam waktu dekat. “Kami juga sudah melakukan komunikasi dengan negara tetangga Iran, memohon supaya pada saat terjadi evakuasi nanti, warga negara kita diberi kemudahan melewati perbatasannya karena situasinya juga yang semakin tidak menguntungkan,” imbuh Sugiono.
Eskalasi konflik ini bermula sejak 13 Juni 2025, ketika Israel melancarkan serangan ke Iran dengan menargetkan fasilitas nuklir di sejumlah kota dan pusat komando tinggi militer.
Media Iran melaporkan bahwa hingga Rabu (18/6), serangan udara Israel telah menyebabkan 585 korban jiwa dan 1.326 orang lainnya mengalami luka-luka di Teheran dan wilayah lainnya. Sebagai balasan, militer Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel, mengakibatkan 24 orang tewas dan 500 lainnya luka-luka. Menlu Sugiono sendiri telah menyampaikan kecaman atas serangan Israel terhadap Iran.