Kebakaran Penjaringan: Warga Mengungsi di Tenda

keepgray.com – Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu, mendorong warga untuk memeriksa puing-puing rumah mereka dan mendirikan tenda sebagai tempat tinggal sementara.

Pada Minggu (8/6/2025), terlihat sebagian warga yang tidak mengungsi memilih untuk membangun tenda dengan memanfaatkan terpal sebagai atap dan spanduk sebagai alas. Beberapa warga lainnya membangun lantai kayu di atas pondasi beton yang masih ada.

Kawasan yang terbakar sebagian merupakan rawa, sehingga hunian yang dibangun memerlukan tiang-tiang pondasi agar tidak terendam air. Warga tampak bergotong royong membangun kembali rumah mereka secara swadaya, dengan rangka kayu dan tiang-tiang baru mulai didirikan di tengah reruntuhan.

Sebagian warga memilih beristirahat di antara sisa-sisa bangunan, menjadikan puing-puing rumah sebagai tempat berteduh sementara. Di sudut lain, sebuah musala masih berdiri meski sebagian bangunannya ambruk dan hangus. Atap musala hancur dan dinding bagian dalam menghitam akibat kebakaran. Toto (45), pengurus musala, mengatakan bahwa hampir semua peralatan musala terbakar, hanya menyisakan mimbar dan dua karpet. Ia bertekad membersihkan musala agar dapat digunakan sebagai tempat pengungsian sementara.

Hingga menjelang petang, bau hangus masih tercium menyengat, diperparah dengan timbunan sampah di sisi timur yang menimbulkan bau busuk.

Kebakaran terjadi pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB dan berhasil dipadamkan pada pukul 23.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun area seluas 3 hektare (ha) ludes terbakar. Kasiops Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara, Gatot Sulaiman, menyebutkan bahwa luas area yang terbakar mencapai 30.000 meter persegi.