keepgray.com – Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, merespons peningkatan status KBRI Teheran menjadi Siaga 1 di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel, menyatakan bahwa negara siap siaga melindungi WNI di Iran.
Farah mengapresiasi keputusan Menteri Luar Negeri Sugiono dalam meningkatkan status KBRI Teheran dari Siaga 2 menjadi Siaga 1. Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa keselamatan WNI menjadi prioritas utama dalam situasi yang semakin tidak menentu.
Farah juga menyoroti pentingnya langkah diplomasi yang dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) sebagai antisipasi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan menimpa WNI. Menurutnya, komunikasi lintas negara menunjukkan adanya rencana mitigasi yang matang, bersifat antisipatif terhadap skenario terburuk, dan tidak hanya reaktif.
Legislator PAN itu mengecam keras serangan Israel yang menyasar kawasan sipil dan infrastruktur vital di Iran. Ia menegaskan bahwa tindakan yang menargetkan penduduk sipil merupakan pelanggaran hukum humaniter internasional dan tidak dapat dibenarkan dalam kondisi apa pun.
Farah menekankan bahwa tekanan politik internasional, termasuk seruan dari negara-negara seperti Indonesia, dapat menjadi kunci untuk menghentikan perang. Ia berharap diplomasi yang dilakukan Indonesia bukan sekadar seruan, tetapi juga strategis untuk mengakhiri perang.
Menurutnya, dalam kerangka kebijakan luar negeri, Indonesia tidak memihak blok mana pun, tetapi aktif membangun perdamaian global. Diplomasi Indonesia harus terus menjadi jangkar moral dalam meredam konflik dan mendorong resolusi damai.
Farah menambahkan bahwa Komisi I DPR RI akan terus berkoordinasi dengan Kemlu agar seluruh langkah perlindungan dapat berjalan secara efektif dan tepat waktu.
Sebelumnya, Menlu Sugiono menyampaikan bahwa terdapat sekitar 380 WNI di Iran, khususnya di wilayah Teheran. Kemlu telah menginstruksikan KBRI Teheran untuk melakukan asesmen menyeluruh terhadap kemungkinan pelaksanaan evakuasi WNI sebagai langkah kontingensi menghadapi situasi yang tidak menguntungkan.
Selain itu, Kemlu telah menjalin komunikasi dengan negara-negara tetangga Iran untuk memohon kemudahan akses lintas batas apabila proses evakuasi WNI harus dilakukan dalam waktu dekat.
Sugiono menjelaskan bahwa peningkatan level kesiagaan di Kedutaan Teheran menjadi Siaga 1 diputuskan karena intensitas serangan Israel yang semakin meningkat dan menyasar bukan saja target-target militer, tetapi juga target-target sipil.