keepgray.com – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan kekhawatiran bahwa universitas atau kampus berpotensi menjadi “pabrik” pencetak pengangguran intelektual di Indonesia jika lapangan kerja tidak disiapkan bagi para lulusan perguruan tinggi.
Bahlil mengungkapkan kekhawatiran ini dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda ke-54 PEM AKAMIGAS pada Kamis (17/7). Menurutnya, penciptaan lapangan kerja adalah tugas penting pemerintah, yang dapat dilakukan melalui hilirisasi industri.
“Hilirisasi kita harus bangun, industri kita harus bangun. Supaya apa? Menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan menciptakan lapangan pekerjaan, itu sama dengan ketika seluruh perguruan tinggi yang mahasiswanya siap untuk bekerja, maka keluar itu adalah lapangan pekerjaan yang disiapkan,” ujarnya.
Bahlil menjelaskan bahwa Indonesia saat ini merupakan salah satu negara penghasil sumber daya alam terbesar di dunia, namun belum semua sumber daya tersebut dimanfaatkan secara maksimal hingga hilir. Oleh karena itu, program hilirisasi dinilai akan memberikan keuntungan signifikan, tidak hanya dalam menciptakan lapangan kerja tetapi juga dalam memberikan nilai tambah bagi perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi ekspor.
“Kenapa ini hilirisasi kita lakukan? Selama ini, sejak Indonesia merdeka, bahkan sebelum Indonesia merdeka, Indonesia hanya dikenal sebagai negara yang mengekspor bahan baku. Padahal dalam UUD45, kekayaan semuanya ini harus dikuasai oleh negara dan dikelola dan dimanfaatkan semaksimalnya untuk kesejahteraan rakyat, maka hilirisasi kita harus bangun,” pungkasnya.