Jeritan Korban Kebakaran Penjaringan: Ratusan Rumah Hangus

keepgray.com – Kebakaran melanda kawasan padat penduduk di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Ratusan rumah hangus terbakar, memaksa para korban mengungsi ke tenda-tenda darurat.

Kebakaran yang terjadi pada Jumat (6/6) pukul 12.18 WIB, baru dapat dipadamkan pada pukul 23.15 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun sekitar 500 rumah di RT 17 RW 004, Kelurahan Kapuk Muara, ludes dilalap api. Area yang terdampak mencapai sekitar 3 hektare, dengan sedikitnya 3.200 jiwa terdampak, dan 1.900 di antaranya kini berada di pengungsian.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, telah meninjau langsung lokasi pengungsian dan menerima keluhan dari warga terkait suhu panas di dalam tenda serta kebutuhan balita yang belum terpenuhi. “Kalau untuk urusan makanan, minuman, kesehatan, nggak ada masalah. Hanya memang karena panas, mereka meminta kipas angin, kemudian juga ada permintaan susu formula,” kata Pramono saat berada di lokasi pengungsian, Minggu (8/6).

Pramono memastikan bahwa permintaan warga akan segera ditindaklanjuti. Ia juga menugaskan dinas-dinas terkait, termasuk kesehatan, sosial, dan dukcapil untuk mendampingi warga yang kehilangan dokumen seperti KTP atau ijazah.

Medi (52), seorang warga terdampak, menceritakan bahwa ia kehilangan tempat tinggal dan alat bekerja. Bersama 14 rekannya yang sehari-hari mengamen, mereka kini tinggal di bawah tenda darurat. “Di sini udah teduh, cuma panas karena nggak ada kipas. Makanan cukup, cuma ya alat ngamen habis semua, tinggal KTP yang bisa diselamatkan,” ujarnya.

Medi mengenang bahwa kebakaran terjadi saat banyak warga sedang melaksanakan salat Jumat. Api dengan cepat membesar dan melahap permukiman semipermanen yang berdekatan.

Kapolsek Penjaringan, AKBP Agus Ady Wijaya, menyatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Kepolisian juga telah mendirikan posko keamanan 3 pilar di lokasi untuk membantu warga. “Pelayanan administrasi terhadap warga yang kehilangan surat, KTP, ATM, dan lain-lain, serta pengamanan di lokasi pengungsian terus dilakukan,” kata Agus. Pihaknya juga menyalurkan bantuan logistik, mengamankan distribusi bantuan, serta melakukan trauma healing untuk anak-anak dan perempuan di lokasi pengungsian.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan penanganan korban menjadi prioritas. Dalam kunjungannya, Gubernur Pramono Anung menyampaikan bahwa pendataan dan penggantian dokumen warga yang hangus akan dipermudah.

Untuk mencegah kejadian serupa, Pramono juga menandatangani Peraturan Gubernur (Pergub) tentang program “1 RT 1 APAR” atau Alat Pemadam Api Ringan. Pengadaan APAR akan dipercepat di seluruh RT di Jakarta. “Saya barusan menandatangani tentang pergub tentang APAR. Saya yakin mungkin di sini belum semua RT itu setiap RT 1 APAR. Karena pemerintah DKI memang menyiapkan untuk itu. Dan mudah-mudahan di bulan Agustus ini setiap RT punya 1 APAR. Jadi kalau ada kejadian seperti ini maka cepat untuk bisa ditangani,” pungkas Pramono.