Jarak Jalan Kaki Jemaah Haji: Rinciannya

keepgray.com – Ibadah haji bukan hanya menguji kesiapan spiritual, tetapi juga fisik, terutama kemampuan berjalan kaki. Jemaah haji harus menempuh jarak yang signifikan untuk menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah di Tanah Suci.

Salah satu tantangan utama adalah jarak tempuh dengan berjalan kaki, yang bisa mencapai puluhan kilometer selama pelaksanaan ibadah haji. Berikut adalah rincian jarak yang umumnya dilalui jemaah haji Indonesia, berdasarkan informasi dari akun Instagram Asrama Haji Makassar:

1. **Lempar Jumrah di Mina: Hingga 27 Kilometer**

Prosesi lempar jumrah dilaksanakan di Mina, di lokasi Jamarat. Tenda jemaah biasanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Jamarat. Dengan demikian, sekali pergi-pulang, jemaah menempuh 9 kilometer. Jika lempar jumrah dilaksanakan selama tiga hari (11, 12, dan 13 Zulhijjah), total jarak yang ditempuh adalah 27 kilometer. Jarak ini dapat bervariasi tergantung lokasi tenda, terutama bagi jemaah yang mendapat tenda di Mina Jadid.

2. **Thawaf: Sekitar 3,5 Kilometer**

Thawaf adalah ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran. Jika jemaah thawaf di jalur yang dekat dengan Ka’bah, satu putaran berjarak sekitar 500 meter. Dengan demikian, 7 putaran thawaf menempuh jarak 3,5 kilometer. Jemaah wajib melakukan thawaf ifadah dan thawaf wada’, sehingga total jarak yang ditempuh bisa mencapai 7 kilometer.

3. **Sa’i Antara Shafa dan Marwah: 3,15 Kilometer**

Setelah thawaf, jemaah melanjutkan dengan sa’i, yaitu berjalan cepat antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali. Jarak antara Shafa dan Marwah adalah 450 meter. Dengan 7 kali lintasan, total jarak sa’i adalah 3,15 kilometer. Sa’i dilakukan di koridor ber-AC, namun tetap membutuhkan stamina setelah pelaksanaan thawaf.

**Total Jarak Jalan Kaki Rangkaian Ibadah Haji: Sekitar 33,65 Kilometer**

Jika dijumlahkan, total jarak jalan kaki minimal yang dilalui jemaah adalah:

* Lempar jumrah: 27 km
* Thawaf: 3,5 km
* Sa’i: 3,15 km

**Total: 33,65 km**

Perlu dicatat bahwa angka ini belum termasuk jalan kaki dari hotel ke Masjidil Haram, aktivitas ziarah, perjalanan di Arafah dan Muzdalifah, serta kegiatan pribadi lainnya. Secara keseluruhan, jarak jalan kaki selama di Tanah Suci bisa melebihi 50 kilometer.