Isu Reshuffle Kabinet Menguat: Reaksi Menteri & Istana

keepgray.com – Isu perombakan (reshuffle) Kabinet Merah Putih menjadi perbincangan hangat belakangan ini, dengan sejumlah menteri diisukan akan diganti oleh Presiden Prabowo Subianto. Isu ini memicu respons dari berbagai pihak, mulai dari anggota kabinet, petinggi partai, hingga Istana Kepresidenan.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa informasi yang beredar terkait reshuffle masih bersifat spekulasi. “Semua informasi yang beredar di luar tentu sifatnya masih spekulasi, walaupun reshuffle itu bisa saja dilakukan oleh Presiden kapan pun Presiden mau,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/6/2025). Hasan menambahkan bahwa Presiden memiliki penilaian tersendiri terhadap kinerja anggota kabinetnya.

Salah satu menteri yang menjadi sorotan adalah Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Menanggapi isu penggantian dirinya, Budi menyatakan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif presiden. “Wah itu, itu haknya beliau. Tanya beliau ya,” katanya. Isu pencopotan Budi mencuat setelah viral pernyataannya mengenai ukuran celana yang dikaitkan dengan risiko kematian. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memastikan bahwa pertemuan antara Presiden dan Menkes tidak membahas reshuffle, melainkan isu kesehatan nasional, termasuk penambahan jumlah dokter dan peningkatan kesejahteraan mereka.

Menteri BUMN Erick Thohir juga membantah isu pengunduran dirinya. “Mengundurkan diri? Oh nggak bener. Orang lagi enak-enaknya kok mengundurkan diri,” kata Erick di Istana Kepresidenan, Rabu (4/6). Ia bahkan berkelakar akan muncul gosip dirinya mundur dari jabatan Ketua PSSI.

Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyerahkan sepenuhnya keputusan reshuffle kepada Presiden. “Urusan kabinet itu urusan Al Mukarom Bapak Presiden,” ujarnya di Jakarta, Jumat (6/6), menekankan bahwa hal tersebut adalah hak prerogatif presiden.