keepgray.com – Israel mengonfirmasi bahwa operasi rahasianya terhadap Iran, yang diberi nama ‘Rising Lion’, terinspirasi dari ikonografi monarki Iran pra-1979 di bawah Shah, sebagai tindakan perang psikologis dan provokasi ideologis.
Dalam unggahan di platform X pada hari Selasa, akun resmi berbahasa Persia milik Israel merujuk pada lambang Singa dan Matahari kekaisaran yang diasosiasikan dengan dinasti Pahlavi. Judul dalam bahasa Persia berbunyi: “Bangkitnya singa-singa untuk kemenangan cahaya atas kegelapan.” Pesan tersebut dibagikan bersama gambar kartun yang memperlihatkan bendera Iran saat ini ditusuk oleh seekor singa emas yang menghunus pedang.
Meskipun Israel belum secara resmi menjelaskan pemilihan nama tersebut, banyak yang menginterpretasikan ‘Singa yang Bangkit’ sebagai kiasan langsung terhadap lambang era Shah, yang membingkai kampanye tersebut sebagai kampanye ideologis dan militer.
Sebelum melancarkan serangan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menulis catatan di Tembok Barat di Yerusalem yang mengutip ayat Alkitab: “Lihat, suatu bangsa seperti singa betina akan bangkit, dan seperti singa ia mengangkat dirinya sendiri.” Konfirmasi dari kantor berbahasa Persia milik Israel mengindikasikan bahwa pesan tersebut ditujukan kepada Iran sebagai intimidasi simbolis.
Netanyahu, yang menghadapi dakwaan dari ICC atas kejahatan perang di Gaza, menyerukan kepada rakyat Iran untuk menggulingkan pemerintah mereka dan secara terbuka membingkai kampanye militer Israel sebagai momen untuk pergantian rezim di Teheran. Dalam wawancara dengan media Iran International yang didanai Saudi, ia menyatakan: “Inilah saatnya. Saat kebebasan Anda sudah dekat—itu sedang terjadi sekarang.”
Pada hari Minggu, dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Netanyahu mengatakan bahwa pergantian rezim “tentu saja bisa menjadi hasil” dari operasi militer Israel di Iran, meskipun tujuan resminya adalah penghancuran infrastruktur nuklir dan rudal Iran.