Israel menyerang tenda pengungsi di Gaza.

keepgray.com – Tim penyelamat di Gaza melaporkan bahwa 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel yang menargetkan wilayah tersebut pada Minggu (25/5). Insiden ini terjadi di tengah operasi militer Israel yang semakin intensif di seluruh Jalur Gaza.

Menurut juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, beberapa korban masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan. Ia menyatakan bahwa timnya menghadapi keterbatasan alat pencarian dan alat berat untuk mengangkat reruntuhan, yang menghambat upaya penyelamatan korban luka dan penemuan jenazah.

Bassal merinci bahwa serangan tersebut menargetkan tenda-tenda pengungsian di sekitar Nuseirat, Gaza tengah, dan menewaskan dua wanita yang sedang hamil tujuh bulan. Ia juga mengonfirmasi kematian Direktur Operasi Pertahanan Sipil Ashraf Abu Nar beserta istrinya, yang menjadi korban serangan di rumah mereka di Nuseirat. Serangan fatal lainnya dilaporkan terjadi di sekitar Deir el-Balah di pusat wilayah, Beit Lahia di utara, dan kota utama di selatan, Khan Yunis. Secara keseluruhan, selain 22 korban tewas, sejumlah orang lainnya juga dinyatakan hilang.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 3.785 orang telah terbunuh di wilayah tersebut sejak gencatan senjata runtuh pada 18 Maret, menjadikan jumlah keseluruhan korban perang mencapai 53.939 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil.

Militer Israel sebelumnya telah mengumumkan pengintensifan operasinya di seluruh Gaza, dengan tujuan mengalahkan militan Hamas setelah lebih dari 19 bulan konflik. Peningkatan serangan ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran internasional atas memburuknya kondisi kemanusiaan di wilayah Palestina, yang diperparah oleh blokade bantuan Israel.