keepgray.com – Serangan militer Israel di Gaza tengah pada hari Minggu menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina, sebagian besar anak-anak, dan melukai lebih dari selusin lainnya saat mereka sedang mengambil air. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim bahwa rudal mereka mengalami malfungsi dan meleset dari target yang sebenarnya.
IDF menyatakan bahwa serangan itu sebenarnya menargetkan seorang milisi Jihad Islam Palestina (PIJ) di daerah tersebut, tetapi rudal tersebut jatuh puluhan meter dari target akibat malfungsi. “IDF menyesalkan kerugian apa pun yang dialami warga sipil yang tidak terlibat,” demikian pernyataan IDF seperti dilansir Reuters, Senin (14/7/2025), seraya menambahkan bahwa insiden tersebut sedang ditinjau.
Serangan itu menghantam titik distribusi air di kamp pengungsi Nuseirat, menewaskan enam anak dan melukai 17 lainnya, menurut Ahmed Abu Saifan, seorang dokter gawat darurat di Rumah Sakit Al-Awda. Kekurangan air di Gaza telah memburuk tajam dalam beberapa pekan terakhir, dengan kekurangan bahan bakar yang menyebabkan fasilitas desalinasi dan sanitasi ditutup, memaksa warga bergantung pada pusat pengumpulan air untuk mengisi wadah plastik mereka.
Beberapa jam kemudian, laporan media Palestina menyebutkan 12 orang tewas akibat serangan Israel di sebuah pasar di Kota Gaza, termasuk seorang konsultan rumah sakit terkemuka, Ahmad Qandil. Militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan di pasar tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 58.000 orang telah tewas sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023, dengan 139 kematian baru tercatat dalam 24 jam terakhir.