keepgray.com – Seorang jenderal senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim bahwa Iran baru mengerahkan kurang dari lima persen kekuatan pertahanannya dalam perang 12 hari melawan Israel, dan kemampuan utama Teheran belum tersentuh.
Brigadir Jenderal Mohammad-Reza Naghdi, Wakil Komandan IRGC untuk Koordinasi, menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara yang disiarkan di televisi pada hari Sabtu. “Kurang dari lima persen kapasitas pertahanan negara kita benar-benar diaktifkan selama serangan balik Republik Islam terhadap rezim tersebut,” katanya, seperti dilansir Press TV, Minggu (29/6/2025).
“Dan dengan ‘diaktifkan’ saya tidak bermaksud ‘habis’. Itu hanya berarti bahwa lima persen dari unit pertahanan kita terlibat dengan musuh,” ujarnya. “Ini berarti kemampuan utama kita tetap tidak tersentuh dan sama sekali belum memasuki medan pertempuran,” imbuhnya. “Besarnya kekuatan kita belum terungkap; bahkan belum muncul ke panggung [saat ini].”
Militer Israel melancarkan perang pada 13 Juni, yang mendorong Iran untuk merespons dengan sejumlah besar rudal balistik, termasuk varian hipersonik, yang ditembakkan ke target situs militer dan industri strategis di Israel.
Menurut Naghdi, pembalasan terutama bergantung pada kemampuan pertahanan udara Iran, namun kekuatan angkatan bersenjata negara itu terutama terletak pada pasukan daratnya.
