keepgray.com – Bukti baru mengindikasikan bahwa Iran berhasil mengecoh sistem pertahanan udara Iron Dome milik Israel selama serangan baru-baru ini, bahkan memaksa sistem tersebut menembaki posisinya sendiri.
Menurut pakar militer dan sejarawan Angkatan Pertahanan Udara, Yuri Knutov, Iran berhasil “membuat pertahanan Israel kewalahan dengan menerobos sistem transmisi dan koreksi data di awal penerbangan.”
Knutov menjelaskan bahwa Iran diduga mampu menembus sistem sinyal transmisi dan koreksi data pada tahap awal penerbangan rudal, saat menggunakan sistem pemandu inersia. Akibatnya, sistem pertahanan Israel salah mengarahkan rudal, bukan ke target yang dituju, melainkan ke baterai rudal permukaan-ke-udara milik Israel sendiri, yang menyebabkan serangan terhadap aset pertahanan mereka sendiri.
Serangan Iran ke Israel melibatkan lebih dari 100 pesawat nirawak Shahed (taktik penyerbuan), rudal balistik tipuan (model lama untuk menguras pencegat), dan rudal hipersonik Fattah yang diklaim tidak dapat dihentikan oleh sistem pertahanan Arrow/PAC-3 Israel. Akibatnya, tingkat intersepsi Iron Dome dilaporkan turun drastis menjadi hanya 10-15%.