keepgray.com – Iran berjanji akan membalas serangan Amerika Serikat (AS) terhadap fasilitas nuklir pentingnya dengan meluncurkan gelombang baru rudal dan pesawat nirawak ke Israel. Teheran menganggap langkah ini sebagai cara terbaik untuk mengakhiri konflik dengan AS dan Israel.
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Abdolrahim Mousavi, menyatakan bahwa AS telah melanggar kedaulatan Iran dengan menyerang situs nuklir Fordow, Natanz, dan Isfahan pada hari Minggu, sehingga “memasuki perang secara jelas dan langsung.” Mousavi menegaskan bahwa militer Iran akan mengambil tindakan terhadap kepentingan dan militer AS serta Israel, yang disebutnya sebagai “keturunan yang tidak sah dan agresif.”
Juru bicara serangan balasan Iran terhadap Israel, Ebrahim Zolfaghari, menyampaikan bahwa serangan AS bertujuan untuk “menghidupkan kembali rezim Zionis yang sedang sekarat,” namun justru akan memperluas target sah angkatan bersenjata Iran dan memperluas cakupan perang di wilayah tersebut. Zolfaghari menantang Presiden AS Donald Trump, menyatakan bahwa meskipun AS mungkin memulai perang ini, Iran akan menjadi pihak yang mengakhirinya.
Militer Iran mengumumkan telah menembakkan puluhan pesawat nirawak (drone) satu arah dengan hulu ledak peledak anti-benteng ke Israel. Mereka mengklaim bahwa sebagian besar proyektil berhasil mencapai target. Sirene peringatan berbunyi di seluruh Israel sebelum tengah hari, dan sejumlah besar dampak serangan dilaporkan di berbagai daerah, termasuk Ashdod di Israel selatan dan Lachish, selatan Yerusalem.
Serangan ini terjadi setelah akun X milik Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menerbitkan ulang kutipan pidatonya minggu lalu yang menyatakan bahwa Israel “harus dihukum dan sedang dihukum sekarang.”