keepgray.com – India dituding menerapkan politik buldoser yang menargetkan warga Muslim, meniru strategi Israel dalam menghancurkan rumah warga Palestina. Insiden terbaru terjadi di Ahmedabad, Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri Narendra Modi, di mana pemerintah kota menghancurkan permukiman kumuh Bangali Vaas yang didominasi Muslim di sekitar Danau Chandola.
Aksi pembongkaran ini, yang disebut sebagai ‘kampanye kebersihan’ oleh polisi Gujarat, menyebabkan puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal. Pada bulan Juni, 8.500 bangunan dihancurkan dalam satu hari menggunakan 50 mesin ekskavator dan 3.000 polisi. Pemerintah berdalih bahwa tindakan ini dilakukan untuk mengatasi perambahan yang menyebabkan penyusutan Danau Chandola.
Selain pembongkaran, pihak berwenang juga melakukan penangkapan massal terhadap ribuan orang, sebagian besar Muslim, dengan alasan masalah keamanan. Sekitar 450 orang di antaranya diduga merupakan imigran ilegal dari Bangladesh.
Aksi pembongkaran serupa juga terjadi di berbagai kota di India, seringkali menargetkan permukiman ‘ilegal’ atau ‘tidak sah’ yang didominasi oleh kaum Muslim miskin. Pada tahun 2022, para pemimpin oposisi mengkritik pemerintah atas penggunaan buldoser untuk menghancurkan rumah-rumah terdakwa dalam kekerasan komunal di Delhi dan Madhya Pradesh. Di distrik Nuh, Haryana, ratusan bangunan milik perusuh yang diduga dihancurkan setelah bentrokan komunal pada tahun 2023, yang sebagian besar milik Muslim. Pengadilan tinggi Punjab dan Haryana bahkan mempertanyakan apakah tindakan tersebut merupakan “tindakan pembersihan etnis” oleh negara bagian.