keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami penguatan dalam perdagangan pada hari Selasa (10/6).
William Hartanto, Founder WH-Project, menyampaikan bahwa IHSG menunjukkan kesiapan untuk kembali menguat setelah berhasil mempertahankan posisinya di level 7.000, yang dianggap sebagai batas psikologis yang signifikan. Level ini juga dipandang sebagai zona aman yang menunjukkan permintaan saham yang masih cukup kuat. Menurutnya, penguatan IHSG ini adalah wajar karena tidak ada indikasi tekanan jual yang besar dari investor asing.
“Selain itu, dari data transaksi harian, tidak terlihat tanda-tanda kepanikan atau aksi jual besar-besaran (panic selling), yang biasanya bisa mematahkan tren penguatan pasar,” ujar William dalam riset hariannya.
Dengan sentimen tersebut, William memproyeksikan bahwa IHSG akan bergerak dalam rentang support 7.000 dan resistance 7.130. Ia merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan, yaitu FORE, BIRD, INDF, dan TPIA.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, mengamati bahwa IHSG saat ini sedang menguji level penting di sekitar 7.144. Menurutnya, jika indeks berhasil menembus level ini ke atas, terdapat peluang bagi IHSG untuk terus naik dan mencapai target berikutnya di kisaran 7.216.
“Namun, jika IHSG justru turun dan menembus ke bawah level 7.041, maka tren kenaikan yang selama ini terjadi kemungkinan besar akan berakhir,” kata Ivan dalam riset hariannya.
Dia memprediksi bahwa IHSG akan bergerak di level support 7.041, 6.994, 6.929, dan 6.811, serta resistance 7.144, 7.181, dan 7.216 pada hari ini. Ivan juga merekomendasikan beberapa saham, antara lain AMRT, ANTM, ASII, BBCA, dan BBRI.
Pada penutupan perdagangan terakhir, Kamis (5/6), IHSG berada di level 7.113. Indeks saham menguat 44,38 poin atau naik 0,63 persen dari perdagangan sebelumnya. Data dari RTI Infokom mencatat bahwa investor melakukan transaksi sebesar Rp16,10 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 22,92 miliar lembar. Pada penutupan tersebut, terdapat 279 saham yang menguat, 332 saham yang terkoreksi, dan 197 saham yang stagnan.