IHSG Anjlok 1,74% ke 6.787, Ratusan Saham Tertekan

keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin (23/6) sore berada di level 6.787, mengalami penurunan sebesar 119,99 poin atau 1,74 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.

Menurut data RTI Infokom, total transaksi investor mencapai Rp12,78 triliun dengan volume saham yang diperdagangkan sebanyak 25,39 miliar lembar. Pada penutupan ini, 128 saham mengalami kenaikan, 533 saham terkoreksi, dan 140 saham stagnan.

Seluruh indeks sektoral terpantau mengalami pelemahan, dengan sektor barang konsumen non primer menjadi yang paling signifikan penurunannya, yaitu sebesar 3,39 persen.

Di pasar saham Asia, pergerakan bursa saham bervariasi. Indeks Shanghai Composite di China naik 0,65 persen dan indeks Hang Seng Composite di Hong Kong meningkat 0,67 persen. Sementara itu, indeks Nikkei 225 turun 0,13 persen dan indeks Straits Times di Singapura terkoreksi 0,10 persen.

Bursa saham Eropa juga menunjukkan tren negatif, dengan indeks DAX di Jerman turun 0,07 persen dan indeks FTSE 100 di Inggris melemah 0,05 persen.

Di Amerika Serikat, mayoritas bursa saham juga mengalami penurunan. Indeks S&P 500 turun 0,22 persen dan indeks NASDAQ Composite melemah 0,51 persen, sementara indeks Dow Jones menguat tipis sebesar 0,08 persen.

Pengamat pasar modal, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan bahwa ketegangan geopolitik meningkat setelah adanya laporan serangan Amerika Serikat terhadap tiga reaktor nuklir milik Iran pada Sabtu (21/6). Aksi militer ini menimbulkan kekhawatiran pasar terhadap potensi konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

Ibrahim menambahkan, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menegaskan bahwa serangan tersebut hanya menargetkan fasilitas nuklir, mampu meredakan kepanikan pasar. Pasar menafsirkan langkah ini sebagai potensi jalan menuju perdamaian antara Iran dan Israel.

Hingga saat ini, Iran belum memberikan respons militer terhadap serangan tersebut. Kondisi ini membuat IHSG bergerak lebih stabil, meskipun masih dalam tekanan.

Ibrahim memperkirakan bahwa jika Iran menahan diri dan tidak melakukan serangan balasan terhadap fasilitas AS, maka IHSG berpeluang untuk kembali menembus level psikologis 7.000 pada perdagangan berikutnya.