keepgray.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan mengalami pelemahan pada perdagangan hari Jumat (20/6), menurut proyeksi dari analis.
Herditya Wicaksana, Analis Teknikal MNC Sekuritas, menjelaskan bahwa penurunan IHSG pada penutupan perdagangan terakhir telah menembus level 6.994, yang menandakan bahwa indeks saat ini berada dalam fase *wave* [b] dari *wave* B dalam analisis teknikal. Dengan kondisi ini, IHSG diperkirakan masih rentan terhadap pelemahan lebih lanjut dan berpotensi menguji area 6.720-6.900, sekaligus menutup *gap* harga yang terbentuk sebelumnya.
Herditya menambahkan, “Selama tekanan jual masih kuat dan IHSG belum kembali ke atas 6.994, koreksi berpeluang berlanjut menuju 6.720-6.900,” dalam riset hariannya. Ia memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang *support* 6.914, 6.811 dan *resistance* 7.142, 7.240. Herditya merekomendasikan beberapa saham untuk diperhatikan, yaitu ADRO, BRPT, ISAT, dan RATU.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menyampaikan bahwa IHSG telah menembus level 6.994 secara agresif, yang menjadi sinyal terbentuknya tren turun dalam jangka pendek. Meskipun demikian, ia melihat adanya potensi *rebound* sementara pada indeks sebelum kembali turun untuk mengisi *gap* pada grafik 4 jam, tepatnya di rentang 6.858-6.914. Menurutnya, jika IHSG mampu bertahan di atas *support* 6.811, ada peluang tren akan segera berbalik arah.
“Selama IHSG tidak turun di bawah 6.811, peluang untuk pembalikan arah masih terbuka meski tren jangka pendek saat ini cenderung menurun,” ujar Ivan dalam riset hariannya. Ia memprediksi IHSG akan bergerak di level *support* 6.929, 6.900, 6.811, dan 6.765, serta *resistance* 7.018, 7.122, 7.181, dan 7.217. Ivan juga merekomendasikan sejumlah saham, antara lain AMRT, ANTM, INCO, INDF, dan MEDC.
Pada penutupan perdagangan hari Kamis (19/6), IHSG berada di level 6.968, mengalami penurunan sebesar 139,14 poin atau minus 1,96 persen dari perdagangan sebelumnya. Data dari RTI Infokom mencatat, investor melakukan transaksi sebesar Rp13,96 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 24,90 miliar saham. Pada penutupan tersebut, 92 saham mengalami kenaikan, 571 saham terkoreksi, dan 139 saham lainnya stagnan.