keepgray.com – Makkah: Husein Badeges, pendiri travel haji Aida Tourindo Wisata, menjadi inspirasi bagi jemaah haji karena staminanya yang prima di usia 72 tahun.
Husein Badeges mendirikan Aida Tourindo Wisata pada tahun 2000. Ketertarikannya pada bisnis travel haji muncul pada tahun 1996, setelah pensiun dari sebuah BUMN. “Kebetulan ada teman datang dari Makkah yang setiap tahun mengurus haji dari Indonesia. Saya tertarik karena ada nilai ibadahnya,” ujarnya.
Awalnya, travel yang didirikannya belum memiliki izin resmi untuk menyelenggarakan ibadah haji. Namun, ia berhasil mendapatkan jemaah hingga 10 orang. “Saya bergabung dengan kawan yang sudah punya izin, karena dia dulu sudah menyelenggarakan ONH plus,” tuturnya.
Setelah sukses memberangkatkan 10 jemaah haji melalui travel temannya, Husein mengurus perizinan untuk travel haji dan umrah. Setelah izin diperoleh, ia aktif mencari jemaah ke berbagai daerah dan memasang iklan di koran. “Kita iklan di koran, kita tulis ini haji resmi. Alhamdulillah orang tertarik datang ke kantor saya. Saya bikin kantor di garasi rumah di Cempaka Putih,” kenang Husein. Nama Aida Tourindo Wisata diambil dari nama putrinya.
Pada tahun kedua setelah Aida berdiri, jumlah jemaah haji yang diberangkatkan meningkat menjadi 85 orang. Seiring waktu, jumlah jemaah terus bertambah hingga pernah mencapai 200 orang. “Sampai keluar peraturan baru, kita harus jual tambah mahal, jemaah berkurang sedikit-sedikit. Saingan tambah banyak. Apalagi sekarang izin itu kan dibuka bebas,” cerita Husein.
Meskipun persaingan semakin ketat, Husein bersyukur Aida Tourindo Wisata tidak pernah absen memberangkatkan jemaah haji setiap tahun. Selama 25 tahun, Aida Tourindo Wisata selalu memberangkatkan jemaah haji khusus atau ONH plus, dengan biaya saat ini sebesar US$ 13.000.
Di usia 72 tahun, Husein tetap aktif melayani jemaah haji khusus Aida Tourindo Wisata. Staminanya yang luar biasa membuat jemaah kagum, terutama karena ia sering berjalan kaki bolak-balik dari maktab di Mina ke hotel transit di Mekkah yang berjarak sekitar 3 km.
Husein membagikan tips kesehatannya, yaitu rutin berolahraga sejak usia muda. “Kalau di Jakarta, setiap Minggu saya berenang sama anak dan cucu. Setiap hari Sabtu jalan kaki ke luar rumah. Kalau hari kerja saya jalan di treadmill di rumah,” ujarnya. Selain olahraga, ia juga menjaga pola makan dengan tidak makan berlebihan. “Makan dibatasi. Lima-enam tahun belakangan saya makan dua kali sehari,” tambahnya.
Selama 25 tahun mengurus travel haji dan umrah, Husein telah mengalami berbagai suka dan duka. Ia pernah ditipu pihak hotel hingga menghadapi jemaah dengan berbagai perilaku yang menguji kesabaran. “Paling enak sekarang ini. Hotel dan transport tidak bisa macam-macam. Kalau dulu hotelnya suka nakal, tiba-tiba bilang penuh padahal kita sudah bayar. Berarti kita harus cari lagi hotel baru, bayar lagi,” kenangnya.
Husein merasakan bahwa fasilitas dan pelayanan ibadah haji semakin baik seiring dengan pembenahan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Dulu, ia pernah mengalami tidak memiliki maktab untuk jemaahnya di Mina. “Beberapa tahun saya mengalami seperti itu, jadi sebelum Magrib kita berangkat lempar jumrah. Cari tempat di pinggir jalan gelar tikar sampai jam 12 malam, baru pulang. Baru-baru ini akhirnya ada maktab VIP di Mina,” kisahnya.
Dalam melayani jemaah haji, Husein selalu berusaha sabar dan mendengarkan setiap keluhan. Ia pernah menghadapi jemaah yang selalu marah-marah karena berbagai masalah. “Menghadapinya cuma satu, sabar, jangan dilawan. Kita harus sadar mereka ini semua tamu-tamu Allah SWT. Kita jelasin ke orangnya. Apapun orang itu ngomong, kita jangan lawan,” pungkasnya.