Horor Bedah AS: Kekejaman Israel Terungkap

keepgray.com – Mark Perlmutter, seorang ahli bedah asal Amerika Serikat yang pernah bertugas di dua rumah sakit di Gaza, mengungkapkan kengerian dan kekejaman yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil Palestina. Ia menyaksikan langsung bagaimana pasien-pasien yang terluka parah meninggal dunia akibat kekurangan peralatan medis dan persediaan dasar.

Perlmutter menuturkan bahwa para dokter di Gaza terpaksa melakukan operasi dalam kondisi yang sangat memprihatinkan, tanpa sabun, antibiotik, atau fasilitas sinar-X, akibat serangan berkelanjutan Israel terhadap Hamas.

Salah satu kasus yang paling membekas baginya adalah seorang gadis berusia 15 tahun yang terkena tembakan senapan mesin Israel saat sedang bersepeda. Gadis itu hanyalah satu dari sekian banyak anak-anak yang terluka dan membutuhkan tindakan operasi segera.

Dalam wawancaranya dengan BBC, Perlmutter, yang baru saja menyelesaikan kunjungan keduanya ke Gaza (kunjungan pertama dilakukan sekitar setahun lalu), mengecam keras tindakan Israel di wilayah tersebut. Sebelumnya, ia juga menyerukan embargo senjata terhadap Israel dan menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida, tuduhan yang dibantah mentah-mentah oleh pihak Israel.

Selama bertugas di Gaza, Perlmutter bekerja di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, wilayah Gaza tengah, dan kemudian di Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan. Ia bekerja untuk Humanity Auxilium sebagai bagian dari program Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia berada di Rumah Sakit Nasser ketika rumah sakit tersebut diserang oleh serangan udara Israel yang menargetkan Ismail Barhoum, kepala keuangan Hamas.

Perlmutter menjelaskan kepada BBC bahwa Barhoum berada di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut. Ia menekankan bahwa sebagai pasien di rumah sakit, Barhoum memiliki hak untuk dilindungi berdasarkan Konvensi Jenewa.