HNW apresiasi konferensi bela Palestina Asia Pasifik

keepgray.com – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyampaikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya Asia-Pacific Palestine Activists Conference For Al Quds and Palestine. Konferensi yang diselenggarakan di Hotel Savoy Bandung, Jawa Barat, pada Minggu (25/5/2025) ini, secara khusus memberikan kepercayaan kepada Indonesia untuk memimpin forum tersebut. Acara ini merupakan bagian dari peringatan 70 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung, sekaligus menegaskan kembali Dasasila Bandung.

Menurut Hidayat Nur Wahid, kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia dalam forum tersebut menegaskan posisi yang sangat dihormati. “Itu semua menegaskan posisi Indonesia yang sangat dihormati dan diharapkan untuk berperan lebih kuat, di dalam merealisasikan deklarasi Bandung atau Dasa Sila Bandung yang di antara poin pentingnya adalah, mendukung terpenuhinya hak dasar kehidupan bangsa agar merdeka dari penjajahan sesuai aturan global yang disepakati bersama,” kata HNW dalam keterangannya pada Senin (26/5/2025).

HNW menjelaskan, isu pembelaan terhadap Palestina dan penolakan terhadap penjajahan Israel menjadi sangat penting, sebagaimana telah dideklarasikan pada peringatan 60 tahun KAA di Bandung pada tahun 2015. Ia menambahkan bahwa MPR RI sendiri pada tahun 2022 juga telah menyelenggarakan konferensi antar lembaga MPR-MPR sedunia di Bandung, di mana salah satu poin pentingnya adalah dukungan dari parlemen-parlemen dunia, termasuk MPR RI, terhadap segera terwujudnya Dasasila Bandung dengan hadirnya Palestina yang merdeka.

Momentum untuk kemerdekaan Palestina semakin kuat, terutama dengan semakin brutalnya kejahatan perang dan kemanusiaan yang dilakukan Israel terhadap Palestina dan Gaza. HNW mengamati bahwa masyarakat dunia semakin tercerahkan dan terbuka mata hatinya. “Sehingga, semakin terbukti justru Israel yang melakukan teror dan genosida bahkan holocaust terhadap bangsa Palestina di Gaza. Suatu hal yang dulu dijadikan alasan agar Yahudi mempunyai negara sendiri, Israel,” ujarnya.

Dia memaparkan, dalam beberapa tahun terakhir, berbagai organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), International Criminal Court (ICC), International Court of Justice (ICJ), Liga Arab, dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah membuat keputusan yang tidak sekehendak Israel. Keputusan-keputusan tersebut justru menolak kejahatan kemanusiaan atau kejahatan perang yang dilakukan Israel. HNW juga menyebutkan bahwa lebih dari 143 negara di PBB telah mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Oleh karena itu, hadirnya konferensi yang diselenggarakan oleh para aktivis lintas negara dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang beragam ini, sangat penting untuk mengingatkan dan mengkritisi seluruh negara agar serius melaksanakan kesepakatan yang telah diambil di Sidang Umum PBB, KTT OKI, KTT Liga Arab, di ICC, dan ICJ.

HNW menyarankan agar Indonesia mengambil peran lebih efektif untuk mengajak atau mengingatkan negara-negara anggota PBB, OKI, Liga Arab, ICJ, dan ICC agar serius melaksanakan keputusan-keputusan yang telah disepakati. Hal ini bertujuan agar kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Gaza dapat segera diakhiri, serta kemerdekaan Palestina bisa segera diwujudkan sepenuhnya. “Pressure atau pengingatan dari publik sangat diperlukan. Sebab, dari pihak Israel sendiri bukan hanya terus melakukan aksi kejahatan kemanusiaannya, tapi mereka juga melakukan penekanan dan menyebarkan informasi dan opini sesat untuk membuat orang tidak lagi peduli dengan Gaza dan apalagi membela Palestina merdeka,” tegas HNW.

HNW juga mengapresiasi sikap Presiden Prabowo Subianto yang secara terbuka menyatakan dukungannya atas sikap China yang konsisten membela Palestina merdeka saat menerima Perdana Menteri China. HNW berharap semakin banyak negara yang bersatu dengan Indonesia dalam memperjuangkan penghentian genosida dan mewujudkan Palestina merdeka. Ia juga berharap Koalisi Perempuan Asia Pasifik Peduli Palestina dan Masjid Al Aqsa, di bawah kepemimpinan Indonesia, dapat melibatkan para aktivis dari China, Korea, Jepang, dan negara lainnya. Ini bertujuan agar semua bersatu dalam sikap menghentikan genosida, menyelamatkan kemanusiaan, membela bangsa Palestina merdeka, serta menolak kejahatan dan penjajahan Israel.

Acara konferensi tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk perwakilan Menteri Luar Negeri RI Heru Hartanto, anggota Komisi I DPR RI Sarifah Ainun Jariyah, Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi, Ketua Asia Pacific Women Coalition for Palestine Nurjanah Hulwani, Chairperson of Committee Maryam Rachmayani, President of Global Women Coalition for Palestine Tuba Hager Korkmaz, Global Coalition for Palestine Ahmad Atawna, dan Ketua Asia Pacific Community for Palestine Oke Setiadi.