keepgray.com – Kalender Hijriah memiliki jumlah hari yang lebih sedikit dibandingkan kalender Masehi. Dalam satu tahun Hijriah, terdapat sekitar 354 hari, selisih 10-11 hari lebih sedikit dibandingkan kalender Masehi yang memiliki 365-366 hari.
Perbedaan ini disebabkan oleh sistem penanggalan yang digunakan. Kalender Hijriah menggunakan sistem lunar atau *qamariyah*, yang didasarkan pada peredaran bulan. Setiap bulan Hijriah dimulai ketika *hilal* (bulan sabit pertama) terlihat setelah fase *ijtimak* (konjungsi). Hal ini menyebabkan jumlah hari dalam satu bulan Hijriah bervariasi antara 29 dan 30 hari. Alhasil, satu tahun Hijriah terdiri dari 354 hingga 355 hari.
Sementara itu, kalender Masehi menggunakan sistem solar atau *syamsiyah*. Penanggalannya didasarkan pada revolusi Bumi mengelilingi Matahari, sehingga satu tahun memiliki rata-rata 365 hari. Kalender Masehi juga mengenal tahun kabisat yang terjadi setiap empat tahun sekali, yaitu tahun dengan 366 hari.
Perbedaan sistem penanggalan ini mengakibatkan tanggal peringatan hari besar Islam seperti Ramadan, Idulfitri, Iduladha, dan Tahun Baru Islam bergeser setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Meski demikian, urutan bulan dan hari dalam kalender Hijriah tetap konsisten. Masyarakat perlu memahami perbedaan ini agar tidak keliru dalam mempersiapkan momen keagamaan dan sosial yang mengacu pada kalender Hijriah, termasuk dalam penetapan hari libur nasional.