Harga Minyak Naik Tajam Imbas Serangan Israel ke Iran

keepgray.com – Harga minyak mentah dunia melonjak lebih dari 7 persen pada hari Jumat (13/6), mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir setelah adanya laporan bahwa Israel menggempur Iran.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik US$5,29 atau 7,63 persen menjadi US$74,65 per barel pada Jumat pukul 01.42 GMT, setelah sempat mencapai titik tertinggi intraday di US$75,32. Level ini merupakan yang tertinggi sejak 2 April. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik $5,38, atau 7,91 persen, menjadi $73,42 per barel, setelah mencapai titik tertinggi di US$74,35, tertinggi sejak 3 Februari.

Serangan Israel terhadap Iran terjadi pada Jumat dinihari, di tengah upaya Amerika Serikat untuk membujuk Iran agar menghentikan produksi bahan bom atom. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk merusak infrastruktur nuklir Iran, pabrik rudal balistik, dan berbagai kemampuan militer lainnya. Media Iran melaporkan bahwa ledakan terdengar di Teheran saat serangan berlangsung.

Marque Saul Kavonic, analis energi senior di MST, menyatakan bahwa serangan ini meningkatkan risiko terganggunya pasokan minyak. “Konflik berpotensi meningkat, terutama ke titik pembalasan Iran terhadap infrastruktur minyak di wilayah tersebut sebelum pasokan minyak benar-benar terdampak secara material,” ujarnya. Kavonic menambahkan bahwa dalam skenario ekstrem, Iran dapat menghambat pasokan hingga 20 juta barel minyak per hari melalui serangan terhadap infrastruktur di daerah itu atau dengan membatasi jalur melalui Selat Hormuz.

Priyanka Sachdeva, analis senior di Phillip Nova, juga menyoroti potensi aksi pembalasan Iran yang dapat meluas ke negara-negara tetangga. “Iran telah mengumumkan keadaan darurat dan bersiap untuk membalas, yang meningkatkan risiko tidak hanya gangguan tetapi juga penularan di negara-negara penghasil minyak tetangga lainnya,” kata Sachdeva.