keepgray.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan adanya kenaikan harga beras pada Juni 2025, yang terjadi di tingkat penggilingan, grosir, dan eceran.
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, harga beras di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 2,5 persen secara bulanan (mtm) dan 3,64 persen secara tahunan (yoy), mencapai Rp12.994 per kg. Kenaikan ini juga dibedakan berdasarkan kualitas beras. Beras premium mengalami kenaikan sebesar 2,05 persen (mtm) dan 2,84 persen (yoy). Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan menjadi Rp13.268 per kg. Sementara itu, beras medium di penggilingan naik 2,33 persen (mtm) dan 4,51 persen (yoy), mencapai Rp12.869 per kg.
Kenaikan juga terjadi di tingkat grosir, di mana harga beras naik 1,78 persen (mtm) dan 4,16 persen (yoy) menjadi Rp13.979. Di tingkat eceran, kenaikan tercatat sebesar 1 persen (mtm) dan 3,38 persen (yoy), sehingga harga beras menjadi Rp14.967 pada Juni 2025. BPS tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai kenaikan harga beras di tingkat grosir dan eceran berdasarkan kualitasnya.
Selain data harga, BPS juga mencatat luas panen padi pada Mei 2025 sebesar 0,98 juta hektar, menunjukkan penurunan sebesar 22,13 persen dibandingkan dengan Mei 2024 yang mencapai 1,26 juta hektar. Meskipun demikian, potensi luas panen padi selama periode Juni-Agustus 2025 diperkirakan mencapai 2,77 juta hektare. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 0,38 juta hektare atau 13,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pudji menambahkan, dengan demikian, luas panen padi selama Januari-Agustus 2025 diperkirakan mencapai 8,24 juta hektare, meningkat 0,96 juta hektare atau 13,22 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024. Namun, ia menekankan bahwa realisasi angka tersebut dapat bervariasi, tergantung pada kondisi pertanaman padi pada periode Juni-Agustus tahun ini.