Haji 2025: Catatan Saudi, Kuota RI Terancam?

keepgray.com – Penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M telah memasuki fase pemulangan jemaah ke Tanah Air. Arab Saudi memberikan sejumlah catatan hingga mewacanakan pemotongan kuota haji Indonesia tahun depan.

Catatan ini disampaikan Arab Saudi dalam pertemuan antara Deputi Menteri Haji Arab Saudi dan Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI Mochamad Irfan Yusuf di Jeddah pada Selasa (10/6/2025) lalu. Pertemuan tersebut membahas evaluasi penyelenggaraan haji 2025 dan persiapan musim haji 2026.

Dalam keterangan persnya, BP Haji menyebut Arab Saudi menyoroti kurangnya transparansi data kesehatan jemaah Indonesia hingga pengelolaan jemaah selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Berikut adalah sejumlah catatan Arab Saudi untuk haji Indonesia 2025:

1. **Pengelolaan Haji Indonesia 2025 Dinilai Semrawut:** Arab Saudi menilai penyelenggaraan haji Indonesia tahun ini agak buruk dan semrawut. Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan bahwa pernyataan ini merupakan peringatan keras dan memunculkan wacana pemotongan kuota haji Indonesia.
2. **Indonesia Dinilai Tak Transparan soal Data Kesehatan Jemaah:** Arab Saudi menilai Indonesia tidak transparan mengenai data kesehatan jemaah. Mereka mempertanyakan pengiriman jemaah haji yang sudah hampir meninggal, bahkan ada yang meninggal saat di pesawat, yang menjadi masalah serius bagi Arab Saudi karena pengurusan jemaah wafat menjadi tanggung jawab otoritas Arab Saudi.
3. **Istitha’ah Haji:** Arab Saudi juga memberikan catatan tentang istitha’ah jemaah haji Indonesia, yaitu kemampuan dari segi kesehatan. Banyak jemaah Indonesia dinilai tidak layak untuk pergi haji. BP Haji menyatakan hal ini harus menjadi evaluasi serius bagi pemerintah Indonesia.
4. **Masalah Jemaah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina:** Masalah transportasi, konsumsi, dan akomodasi jemaah haji Indonesia di Arafah, Muzdalifah, dan Mina juga menjadi evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini. Salah satunya adalah keterlambatan bus yang melayani penjemputan jemaah haji dari Muzdalifah ke Mina, menyebabkan banyak jemaah memutuskan untuk berjalan kaki. Sesampainya di Mina, banyak jemaah yang tidak mendapatkan tenda untuk beristirahat.

Catatan-catatan ini memunculkan wacana Arab Saudi ingin memangkas 50 persen kuota haji Indonesia pada 2026. Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf menyatakan bahwa saat ini sedang dilakukan negosiasi karena manajemen haji akan beralih dari Kementerian Agama ke BP Haji, dan akan ada sistem manajemen baru yang disampaikan. Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai jumlah kuota haji yang ditetapkan untuk Indonesia tahun depan. BP Haji berharap ada tambahan kuota.