keepgray.com – Grab Indonesia mengalokasikan dana sebesar US$1 juta, setara dengan Rp16,3 miliar, untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan sejak September 2024 dan direncanakan berlangsung minimal selama satu tahun.
Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan wujud komitmen Grab terhadap program pemerintah. Ia menekankan bahwa program ini tidak bersifat sementara, melainkan berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam forum diskusi bersama media di Jakarta Selatan, Jumat (13/6).
Program dukungan Grab ini telah menjangkau lebih dari 20 sekolah dengan melibatkan lebih dari 4.000 murid, 500 guru, serta menggandeng lebih dari 20 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan koperasi. Grab memastikan bahwa para penyedia makanan telah melalui proses kurasi dan pelatihan yang sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN).
Neneng menjelaskan bahwa UMKM yang terlibat mengalami peningkatan pendapatan signifikan, bahkan ada yang mencapai 10 kali lipat. Program MBG yang didukung Grab juga menyasar anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan. Grab mengklaim sebagai institusi pertama di Indonesia yang menjalankan inisiatif ini untuk kelompok tersebut.
Untuk menjaga transparansi dan efisiensi operasional, Grab menerapkan sistem berbasis teknologi dari hulu ke hilir. Sekolah melakukan pemesanan makanan, yang kemudian diteruskan ke merchant untuk berbelanja melalui GrabMart, dan pengantaran dilakukan menggunakan GrabBike atau GrabCar.
Sebagai bentuk pengawasan, Grab memasang kamera CCTV di area dapur, penyajian, dan serah terima makanan. Sistem ini menggunakan teknologi AI untuk mendeteksi penggunaan alat pelindung seperti sarung tangan plastik, serta mendeteksi keberadaan manusia dan potensi adanya hama.
Dalam demonstrasi, Grab menunjukkan kemampuan CCTV dalam mendeteksi mainan tikus, yang membuktikan akurasi tinggi sistem dalam memantau potensi masalah kebersihan.
Program MBG dari Grab telah berjalan di sejumlah daerah, termasuk Gombong (Kebumen), Kulon Progo (Jawa Tengah), Langowan (Manado), Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.